KAU, AKU DAN GELORA REVOLUSI

Akhmad Faizal Reza
Chapter #21

Bab 19 Amor Fati

Bab 19

Amor Fati

 

“Siang Pak Cipto” Taufan tampak sumringah. Ia membawa sebuah bungkusan

“Siang, Nak. Mari kita lanjutkan kuliah siang kita,” ujar Pak Cipto

“Ada yang kubawa, temen kita ngopi,” ucap Taufan

“Wah, kebetulan, hari ini aku tak bawa kopi. Tapi, tenang, aku bawa teh manis, cukup untuk kita berdua Fan. Temen nge-teh nya apa nih ?” tanya Pak Cipto

“Ini, Pak” Taufan membuka bungkusannya. Nampak beberapa buah cemilan yang masih mengeluarkan asap ketika dibuka.

“Serabi Pak, serabi oncom, masih hangat pula” jawab Taufan

“Wah mantap, sudah lama aku tak mencicipi serabi. Okey-lah kalau begitu mari kita lanjutkan”

“Siap Pak”

“Aku sudah jelaskan sebelumnya mengenai premeditatio malorum, memento mori, dikotomi kendali dan lainnya. Kali ini aku akan bahas hal penting lainnya, yang jangan sampai terlewatkan. Sebuah frasa latin yang pendek, namun memiliki arti yang sangat relevan dalam kehidupan ini.”

“Amor fati”

Itu, cuma segitu. Pendek kan, Fan ?”

Lihat selengkapnya