Kau Seperti Ayahmu

Asep Saepuloh
Chapter #7

Bab 6 - Penampakan

Keysha pernah mengira bahwa kebahagiaan adalah sebuah destinasi, sebuah titik akhir yang bisa dicapai. Sekarang ia tahu, kebahagiaan hanyalah sebuah fase dalam perjalanan panjang untuk memahami betapa rumit dan rapuhnya hidup ini.


Kebahagiaannya yang sekarang terasa begitu berharga. Senyuman tulus ibu dan tawa riang adiknya adalah mata uang yang tak ternilai. Namun, siapa sangka, fondasi kebahagiaan itu dibangun di atas kuburan masa lalu yang belum benar-benar mati. Dan kuburan itu mulai menunjukkan giginya.


Sore itu, suasana tenang pecah oleh dering handphone ibu. Sebuah nomor tak dikenal terpampang di layar. Keysha dan adiknya sedang bermain di halaman, tetapi tawa mereka terhenti ketika mendengar ibu mengangkat telepon dan suaranya berubah.


"Halo?" sapa ibu, suaranya datar.


Suara laki-laki dari seberang sana terdengar samar-samar. Ibu sengaja mengeraskan suaranya, sebuah kode tak terucap untuk Keysha bahwa ada sesuatu yang salah.


"ya halo" jawab ibu, kerutan di dahinya semakin dalam.


"maaf ini dengan siapa?" tanyanya, meski mungkin sudah ada firasat buruk.


Jawaban dari seberang telepon membuat udara di ruangan itu langsung membeku. "Ini saya. Bekas suamimu dulu." wajah ibu langsung memucat. Risih dan jijik tergambar jelas,


"ada perlu apa kamu menelepon saya? Saya sudah punya suami! Jangan ganggu-ganggu lagi!" hardiknya, suara mulai meninggi.

Lihat selengkapnya