Kau Seperti Ayahmu

Asep Saepuloh
Chapter #11

Bab 10 - Pesan Yang Terbaca

Beberapa bulan berlalu, merangkak dalam bayang-bayang duka. Keseharian Keysha berubah menjadi sebuah rutinitas yang hampa. Di usia di mana remaja sebayanya sibuk dengan impian dan masa depan, Keysha telah menjadi tulang punggung, memikul beban yang bukan haknya untuk ditanggung. Setiap lembar uang dari hasil kerjanya di pabrik terasa berat, dibayar dengan potongan masa mudanya.


Bagi ibunya, waktu tidak menyembuhkan. Ia hanya mengubur kesedihannya lebih dalam, mengubahnya menjadi sebuah kepasrahan yang mematikan. Cahaya di matanya telah pudar, digantikan oleh kehampaan yang menyayat hati Keysha.


Di suatu sore yang kelabu, tepat setelah Keysha melepas sepatu kotornya, ibunya berbicara dengan suara datar yang tidak biasa.


"Key... kalo ibu pulang ke rumah nenek di sana, kamu gapapa di sini sendirian?"


Tatapannya menusuk, mengandung sebuah keyakinan dan keputusan yang telah matang, seolah ini bukan lagi pertanyaan, tetapi pengumuman.


Keysha menelan ludah. Ia melihat betapa hancur ibunya. "Ya, gapapa bu," jawabnya, berusaha keras membuat suaranya terdengar meyakinkan. "Justru... justru bagus. Biar ibu tenang di sana. Sekalian nenangin hati."


"Ibu cuma khawatir kamu di sini nggak ada yang urus. Kamu di sini nggak ada siapa-siapa," ucap ibu, dan untuk sesaat, ada secercah keibuan yang tersisa dalam nada suaranya.


Lihat selengkapnya