Sambil menghabiskan makanannya mas Nuri ngobrol mengutarakan isi hatinya.Sungguh tak terduga,dulu aku pernah ditembak kak Pandi,tapi tak segemetar ini.
Aku hanya diam terpaku menjadi pendengar setia curahan isi hati dia.Begitupun mbak Yatmi.
Mas Nuri:”dek,kamu tahu nggak dek,kenapa kemarin aku buru-buru pulang kampung?”tanya mas Nuri padaku.
Aku:”ya,aku nggak tahulah mas,kamu seperti tergesa-gesa pulangnya.Hanya satu pesanmu yang ku ingan mas,yaitu supaya aku tetap disini,jangan pulang kampung,karenakamu janji kembali kesini lagi.”