Tak ku duga,keesokan harinya,dipabrik ada pengumuman mengejutkan.Ada pengurangan karyawan dengan alasan sepi orderan juga untuk mengurangi THR-an.Aku bertujuh dengan teman-temanku terkena imbas dari PHK.Tapi aku senang aku bisa pulang kampung sebelum lebaran idul fitri.
Seperti biasa,setiap hari minggu,setelah sholat subuh pasti ada kultum.Setelah selesai aku mendengarkan kultum,aku bergegas masuk kamar,memberesi baju-bajuku yang ada di kamar yang akan aku bawa pulang.Aku dipanggil mbak Ari,katanya aku ditungguin mas Nuri.
Mbak Ari:”dek,kamu dicariin masmu.”
Aku:”siapa mbak yang nyariin aku?”
Mbak Ari:”ma Nuri dek,buruan keluar gih.”
Aku:”iya mbak.”
Aku pun segera keluar kamar dan melangkah ke kamar sebelah.Teman-teman asih ngumpul.Baru aku melangkahkan kakiku yang sebelah masuk,tiba-tiba...Mbak Atun,Mbak Dwi,mereka berdiri dan memelukku.Mereka memelukku dan menangis,mereka meras kehilangan sahabat sebaik aku.Aku kaget sembari mengelus punggung mereka dan aku berkata
Aku:”udah..udah jangan nangis mbak.Kepergianku nanti,bukan berarti ini yang terakhir dipertemuan kita.”