Suatu hari pamanku meninggal.Kini giliran aku kehabisan pulsa.Pas mas Nuri telephon ada suara gemuruh.
Mas Nuri:”assalamualaikum”
Aku:”waalaikumsalam”
Mas Nuri :”dek,kamu dimana kok kaya ada suara pengajian?”
Aku:”aku di rumah pamanku mas,pamanku meninggal.”
Tak lama kemudian ada pulsa masuk.Ternyata mas Nuri yang kirim,padahal aku tidak memintanya.Dari dulu dia tidak pernah berubah,masih nyambung batin kami.Walaupun separuh raga kami sudah tidak bisa disatukan lagi,dia selalu ada disetiap aku kesulitan,begitupun sebaliknya.
Dengan adanya kehadiranku,semangat hidup mas Nuri semakin ada.Hidupnya menjadi berwarna.Suatu saat,dia mengajak video call aku,tetapi aku menolaknya.Pas malam harinya dia kangen aku,saat itu aku di rumah sendirian.Perutku sakit,melit-melit,biasalah wanita kalu sedang datang bulan.
Tiba-tiba masa Nuri menelphonku,rupanya kontak batin dia masih nyambung denganku.
Mas Nuri:”dek,kamu kenapa,sakit ya?”
Aku:”mas,perutku sakit mas.”
Mas Nuri:”coba buat berbaring dek.Dek,maafin aku ya,dulu kalau kamu sakit,kamu belum ngomong aja,aku sudah ngerasa dan langsung menjemputmu.Sekarang aku malah nggak bisa ngapa-ngapain.”
Mas Nuri terus memantaukuhingga akhirnya mas Nuri menasehatiku.