4 HARI BERLALU...
Bram berada di Taman Kota. Tepat di depannya spanduk besar yang diisi para Pelaku penyebab kericuhan. Termasuk Bu Siti. Spanduk itu terbentang sangat besar di setiap gedung. Tanda bahwa Pemerintah telah serius membasmi korupsi dan sebagainya.
Hukuman sosial sangat menyakitkan.
Dari arah belakang muncul suara, "Malu ngga mereka sekarang?"
Bram menoleh. Rupanya Romawi dengan setelannya menghampiri Bram dan duduk di sampingnya.
"Sendirian Bos?" Guyon Romawi.
Bram sedikit tersenyum, "Sialan dia lagi. Lu ngapain ke sini?"
"Hm ... Pengen aja," balasnya.
Romawi ikut melihat spanduk itu. Jauh di sana ada seorang kakek menabur makanan burung. Di sisi lain ada seorang anak yang belajar menaiki sepeda.
"Gue. Gue ngga ngerti," Bram bertanya tanpa memandang Romawi.
"Ngga ngerti apa?" Romawi menjawab.
Bram bersandar dan melanjutkan, "Ya maksud gue, ada apa sama Bu Siti? Dan semuanya. Semua begitu kompleks."
Romawi mengerti akan hal itu. Dia menggeser dan mengatakan semua yang dia tahu.
"Bram, gue punya jawaban atas semua pertanyaan, lu."
Bram mengangkat alis tanda meragukan. Dia mengetahui Romawi bekas Polisi tapi tidak mengerti sejauh apa profesi Romawi setelahnya.
Romawi menjelaskan, "Naomi. Anak itu yang memberikan info mengenai penyerangan kantor lu."
Bram tertegun. Senyum itu tak bisa ditahannya. "Asli tuh anak baik banget. Terus?"
"Bu Siti punya rencana lain sebenernya," Bram menyimak, Romawi melanjutkan, "Bu Siti sebenarnya ingin menguasai kota. Setelah semua itu berakhir, dia akan melaporkan semua pejabat yang ikut dengannya. Karna dia mengandalkan segala kekuatan orang-orang itu guna lancarkan rencananya."
"Maksud dia apa coba?" Bram bingung.
Romawi berkata, "Dendam, Bram. Suaminya hilang atau bahkan mati ditangan rezim. Anak sulungnya, Roni, mati ditabrak anak Jendral. Anak Jendral itu bebas, tapi kakak Ivii ngga selamat. Masa lu ngga tahu?"
Bram terdiam. "Terus?" Pintanya.
"Karna dendam itu dia melakukan bermacam cara. Ya gitu, caranya mengajak para pejabat busuk kerjasama dengan imbalan jabatan dan uang. Tapi setelahnya mereka akan dituduh oleh beliau," Jelas Romawi.