Ke Anyelir

Maryam Badrul Munir
Chapter #7

Chapter 7 Fakta Yang Tidak Terungkap

Lulu sedang berkunjung ke rumah kawannya, Wiwi. Rumah Wiwi berdekatan dengan rumahnya dan rumah Mutia. Sejujurnya sepanjang wilayah itu sangat mengenali dengan keluarga Panji dan Mutia.

Wiwi : Pa.. Kenalin pa. Ini pa Lulu. Cucu Panji Hermawan.

Pria dengan perawakan gemuk dan tinggi mengalihkan koran dari matanya.

Didit : Wah beneran cucu Panji Hermawan? Dari anak yang mana?

Lulu  : Dari Tina Hermawan, Om.

Didit : Ahh kenal..kenal. yang suaminya kerja di Malaysia?

Lulu mengangkat kepalanya. Dia heran.

Lulu  : Om kenal mama saya?

Didit : Saya kenal seluruh keluarga kamu. Dari yang pertama sampai nomor empat.

Lulu mengangguk. Sedangkan Wiwi meninggalkan Lulu berdua dengan ayahnya, Didit.

Lulu  : Tapi kakek saya sudah lama meninggal.

Didit : Tau. Tau. Tapi gak nampak kamu lo pas pemakaman.

Lulu  : Ada saya om. Om yang gak tanda muka saya.

Didit : Nenek kamu sakit kan?

Lulu  : Iya begitulah. Sakit tua.

Didit : Kamu mengunjunginya?

Lulu hanya memberikan anggukan. Walaupun jawaban itu adalah kebohongan.

Didit : Kasian nenek kamu makin tidak sehat. Dulu masa mudanya aktif sekali.

Lulu  : Iya..

Dalam hati Lulu berbisik, aktif dengan mulutnya yang keji.

Didit : Tapi kamu tahu sesuatu kan?

Lulu  : Apa om?

Didit : Panji itu pernah menikah dengan istri yang lain?

Lihat selengkapnya