Keanggunan Dipeluk Takdir

Temu Sunyi
Chapter #9

Tubuh Hina yang Pulang


Langit perlahan mengganti bajunya—dari jingga yang seolah menenangkan, menjadi kelabu yang mencurigakan.

Senja ini bukan tentang keindahan.

Ia adalah lukisan neraka yang dipoles rapi, seolah Tuhan ingin menyindir penderitaanku dengan canda yang pahit.

Tangisku telah kehilangan suara. Yang tersisa hanya air mata, menetes tanpa irama, tanpa sebab yang jelas.

Entah apa yang kutangisi:

tubuh yang tercabik kehormatan?

Atau jiwa yang pergi dan tak pernah kembali?

Aku mendongak, memaksa langit memberi penjelasan.

"Kenapa, Tuhan...?

Mengapa Engkau biarkan aku jadi persembahan bagi pagi yang terkutuk itu?"

"Apa salahku...?

Lihat selengkapnya