Kecoak Dewasa

Oleh: Sayyidatul Imamah

Blurb

Pada malam yang mencekam, suara tembakan terdengar dari seluruh penjuru Desa Serren. Semua orang bersembunyi di rumah yang terbuat dari bambu, batu putih, dan kayu. Tidak ada yang bersuara, melawan, atau bahkan menanyakan keadaan tetangga. Desa itu gelap dan sunyi.

Ketika suara tembakan berhenti dan fajar menampakkan diri. Satu per satu orang di desa itu melongokkan kepala ke luar pintu. Semua mata saling menatap, penuh pertanyaan. Semua badan sudah bersiap untuk bersembunyi lagi. Semua pikiran berada pada satu hal yang sama: pasti ada korban.

Ya, memang ada korban.

Dua hari sesudahnya, seseorang yang berseragam lengkap mengatakan pada media massa kalau timnya sudah menangkap pemberontak, yang disebutnya sebagai kecoak dewasa.

Kebenaran di balik kata-katanya berada jauh sebelum kisah ini berakhir, yaitu ketika seseorang yang dijuluki Si Kepala Sekolah melarikan diri dari Desa Serren saat kericuhan 1998.

Novel ini akan menceritakan tentang berbagai permasalahan yang ada dalam hidup manusia, setiap sisi kemanusiaan akan dipertanyakan dan ditilik satu per satu. Ketika satu mulut bersuara, kecoak dewasa bisa berakhir di penjelasan seseorang yang berseragam. Ketika gender ditentukan, ada tubuh manusia yang diperbudak. Ketika satu cerita berakhir, di baliknya ada jalinan cerita-cerita lain. Begitulah bagaimana cerita ini dimulai.

Lihat selengkapnya