Washingthon – 21 Mei 2015 tepat 17 tahun berlalu. Kemarilah cucuku, omah akan menceritakan sebuah kisah klasik yang dialami oleh seorang perempuan yang gigih namun berakhir dengan kelam. Saat presiden kedua Republik Indonesia resmi mengumumkan berhenti dari jabatan presiden setelah 32 tahun berkuasa dibumi pertiwi. Para mahasiswa dari almamater kebanggaan nya masing-masing telah berhasil mewakilkan suara penderitaan rakyat. Kala itu seorang jaka tampan dari kalangan wakil ketua BEM kampus ternama trisakti, dengan gagah dan berani tengah menyuarakan aspirasinya.
Mahasiswa : “saudara-saudara....!”
Mahasiswa : “aspirasi kita tidak didengarkan! Sekarang rakyat sudah lelah. Mulai detik ini juga kita harus bergerak bersama!”
Mahasiswa : “hidup reformasi....” serentak semua mahasiswa menyahut bersama.
Diatas podium tepat didepan gedung MPR RI masing masing ketua angkatan dari berbagai kampus di Indonesia bergerak bersama, turun ke jalan dan mengkondisikan anggotanya yang membawa banner bertuliskan
“TURUNKAN SOEHARTO DARI JABATAN PRESIDEN!”