KEDOK GEMBONG

Hernika Patmawati
Chapter #2

Pertemuan Terakhir Dengan Orang Tua

Tepat tanggal 15 Mei 1998 kerusuhan sudah mulai mereda, hari itu bertepatan dengan dikebumikan nya adik tercinta dari gretha yaitu grazelle yang telah meninggalkan gretha untuk selamanya. Gretha adalah seorang mahasiswi aktif di Universitas Trisakti jurusan sastra Indonesia. Yang saat ini sedang menempuh pendidikannya disemester 7, ia kerap kali menang dalam ajang perlombaan menulis tentang isu-isu politik yang dialami Indonesia, ia pun aktif dalam organisasi pers mahasiswa. Termasuk aksi demonstrasi saat ini, ia ditugaskan untuk menulis tentang latar belakang terjadinya aksi demonstrasi tersebut.

Gretha : “Pah, mah .... setelah ini kita akan kemana?” setelah situasi membaik gretha bersama kedua orang tuanya sedang berdiskusi disalah satu warung kecil yang jaraknya tidak jauh dari vihara.

Papah gretha : “Papah tidak tahu anakku, rumah dan toko kita sudah dibakar habis-habisan, hanya tersisa satu aset yaitu tabungan deposito kita dibank tapi sepertinya hal itu tidak bisa kita andalkan saat ini.” Gretha pun hanya tercengang mendengar pernyataan dari papahnya.

Mamah gretha : “Bagaimana kalau kita berangkat ke singapore? Kita temui koh liong disana. Siapa tahu dia bisa membantu keadaan kita saat ini.” Sahut mamah gretha.

Gretha : “Jika kalian berangkat kesana, lalu bagaimana dengan aku pah? mah?”

Gretha menyahut dengan nada khawatir akan ditinggal.

Papah gretha : “Kamu tetap disini anakku, perjuangan mu masih belum selesai. Selesaikan pendidikanmu, selesaikan tugas yang ada dipundak mu saat ini. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan mamah dan papah, kami akan mendukungmu dari kejauhan. Papah akan mencoba menghubungi paman galih, papahnya neysa, teman kecilmu. ”

Mamah gretha : “Suamiku.... yang tersisa saat ini dan bisa kita andalkan hanya handphone serta perhiasan yang aku pakai, sedangkan tabungan yang kita simpan di bank untuk gretha dan grazelle sepertinya akan sulit jika kita mengurusi hal itu saat ini.”

Lihat selengkapnya