Keep Your Lamp Burning

risma silalahi
Chapter #27

Kembali ke Camar Perak

“Ibu!” Seorang remaja laki-laki terlihat melambai-lambaikan tangannya di dermaga menyambut kedatanganku.

“Hai ... Crisco!” Anak itu sudah besar kini, sudah tinggi. Bukan anak-anak lagi. Sudah beberapa tahun tidak bertemu. Wajahnya tampan. Pak Agung berdiri di sampingnya. Keduanya sangat mirip.

Semoga saja saya tidak melupakan surat itu, sebagai dasar untuk mencari tahu kebenarannya. Hanya menunggu waktu yang tepat, saya akan berbicara dari hati ke hati dengan Pak Agung.

“Pak Agung, saya merasa kelelahan. Beberapa hari ini saya makan di kamar saja ya, Pak.”

“Baik Bu.”

“Crisco yang memasak semua makanan ini, Bu,” kata Pak Agung seraya membereskan peralatan makan.

“Oh ya? Ternyata anak itu berbakat. Dia tidak main-main saat berkata mau jadi Chef.”

“Ya, Bu. Dia suka bereksperimen dengan segala macam jenis bahan makanan dan bumbu-bumbu. Bisa sepanjang hari dia di dapur. Masakannya lebih enak dari pada Bu Adina, juru masak kita. Bu Adina sekarang lebih banyak membantu saya mengurus taman.”

“Sudah kelas berapa Crisco sekarang?” tanyaku.

“Sudah SMA, Bu. Di tingkat akhir, tahun depan akan tamat.”

“Lanjut kuliah ya Pak. Mengenai biaya biar kami yang upayakan.”

“Bu Maura sudah terlalu banyak membantu kami. Saya tidak bisa membalasnya, Bu.”

“Kehadiran Pak Agung di sini sudah sangat membantu saya, Pak. Entah apa jadinya rumah ini kalau tidak ada Bapak. Saya yang sangat berterima kasih. Lagipula, Crisco harus menggapai cita-citanya, selagi dia masih punya semangat belajar, biarkan dia terus belajar.”

“Ya, Bu. Akan saya sampaikan.”

Ternyata Crisco memutuskan beristirahat dari sekolah dulu setelah tamat SMA. Untuk sementara waktu, ia ingin bekerja di dapur memasak untuk kami semua.

Lihat selengkapnya