Keep Your Lamp Burning

risma silalahi
Chapter #29

Sosok dari Masa Lalu

Matahari sudah mulai turun di ufuk Barat, kala sebuah mobil perlahan memasuki halaman berumput hijau yang terhampar luas. Maura mengintip dari balik tirai jendelanya. “Syukurlah dia telah di sini.”

“Tok! Tok! Tok!" Pintu kamar Maura diketuk dari luar.

“Yuni, tolong bukakan!”

“Baik. Bu.”

Pintu dibuka. “Pak Agung? Silahkan masuk, Pak. Saya melihat Pak Agung datang tadi bersama Crisco.”

“Iya, Bu. Saya ingin bicara dengan Ibu Maura.”

Yuni segera keluar dari kamar itu dan meninggalkan Maura dan Pak Agung untuk berbicara.

“Ya, saya siap, Bu. Saya siap bertemu Wina. Cepat atau lambat saya harus minta maaf padanya.”

“Saya senang Pak Agung kini memiliki keberanian itu. Kapan rencananya Pak Agung ingin berbicara dengan Wina?”

“Malam ini juga, Bu. Saya tidak ingin menundanya lagi.”

“Baiklah, Pak. Pergilah ke perpustakaan. Saya akan menemui Wina.”

 

“Wina, ada seseorang yang ingin bertemu kamu,” kata Maura saat ia melihat Wina sedang menonton televisi di ruang tengah seorang diri.

“Siapa, Bu?” tanya Wina. “Di ruang kerja Ibu, di perpustakaan. Pergilah ke sana.”

Dalam benaknya Wina berpikir. “Siapa ya? Sepertinya tidak ada tamu yang datang dari luar pulau, dermaganya tadi tutup. Besok baru kapal masuk lagi. Atau orang yang tinggal pulau ini?” Ia melangkah menuju ke ruang perpustakaan.

Wina mengetuk pintu, namun tidak mendengar jawaban. Akhirnya ia membuka pintu ruangan itu secara perlahan.

Lihat selengkapnya