(Chapter 2. Grimoire Dasar)
Aji mengikuti Lucius melalui jalanan yang berliku, dipenuhi dengan pemandangan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Meskipun asing, memancarkan keindahan yang memukau dengan arsitektur klasik. Lampu-lampu berwarna-warni yang memancar dari berbagai sudut jalan menambah kesan magis tempat tersebut.
"Ini adalah kota Arthea," jelas Lucius tanpa menoleh. "Sebuah tempat di mana sihir adalah pondasinya. Di sinilah kamu akan mulai memahami dan mengembangkan kekuatanmu."
Aji hanya bisa mengangguk, masih terpesona dengan pemandangan di sekitarnya. Mereka akhirnya tiba di sebuah bangunan besar dengan pintu gerbang yang dihiasi ukiran-ukiran rumit.
Lucius membawa Aji ke dalam sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan buku-buku kuno dan alat-alat sihir. "Di sini, kita akan memulai latihanmu," kata Lucius sambil memberikan sebuah buku tebal kepada Aji. "Ini adalah 'Grimoire Dasar', buku yang akan membantumu memahami dasar-dasar sihir."
Aji membuka buku tersebut dan melihat halaman-halaman yang dipenuhi dengan tulisan dan diagram yang rumit. "Aku tidak tahu harus mulai dari mana," kata Aji, merasa kewalahan. 'Untungnya aku bisa membaca tulisan ini...'
"Mulailah dengan dasar," jawab Lucius. "Pahami elemen-elemen dasar dan bagaimana mereka bekerja. Semuanya butuh waktu, aku yakin kamu bisa."
Hari-hari berikutnya, Aji menghabiskan waktu dengan membaca dan berlatih di bawah bimbingan Lucius. Dia belajar tentang elemen-elemen dasar: api, air, tanah, dan udara, serta bagaimana mengendalikan mereka dengan kekuatan pikiran dan kemauan. Latihan-latihan tersebut tidak selalu mudah, dan Aji sering merasa frustasi. Namun, setiap kali dia hampir menyerah, Lucius selalu ada untuk memberinya dorongan.