Di sebuah kamar yang gelap dan sunyi, seorang pria tampak duduk di depan komputer yang menyala terang. Tangannya sibuk menggerakkan kursor mouse, sementara matanya fokus ke layar di depannya.
Pria itu tertawa cekikikan, suara tawanya terdengar seperti suara tikus yang berdecit di tempat kotor, sama seperti tempat di mana ia berada.
Gelap, satu-satunya sumber penerangan hanya berasal dari layar komputernya. Sementara lampu pijar yang bergantung di langit sangat temaram. Belum lagi aroma lembab dan busuk dari kamar ini menunjukkan dengan jelas seperti apa manusia yang tinggal di dalamnya.
Kotak bekas makanan cepat saji, bungkus dan remah-remah kripik kentang dan sebuah donat yang sudah berjamur berserakan di atas lantai. Sementara itu, manusia yang berada di kamar ini masih terus memandang layar komputer tanpa bergeming sedikitpun.
"Dasar bajingan, bisa-bisanya bedebah menjijikkan sepertimu bebas berkeliaran di dunia ini. Apa yang para bedebah itu pikirkan saat membiarkanmu bebas? Lihat saja! Akan aku bongkar siapa kau yang sebenarnya!"
Ponsel di atas meja berdering, pria ini tersentak dan dengan terpaksa meraih ponsel itu dan menempelkannya di telinganya.
"Ya, Jer? Ada apa? Aku sedang sibuk sekarang!"
"Aku sudah menemukan apa yang kau minta. Bisa kau berikan aku uangnya sekarang?"
"Ok, tapi kirimkan padaku, biarkan aku melihatnya sebelum uangnya kuberikan padamu!"
"Ok, aku akan ke tempatmu sekarang!"
Pria ini langsung mengakhiri panggilan. Wajahnya terlihat kesal. Matanya kembali tertuju pada layar monitor di hadapannya. Ia tersenyum melihat bagaimana usahanya mulai membuahkan hasil.
Foto-foto seorang pria bertubuh jangkung memenuhi layar komputer. Foto dari berbagai sudut yang berbeda dan untuk perbandingan, beberapa foto balita perempuan berambut coklat terang memenuhi layar.
"Dilihat dari sudut manapun sudah jelas sekali bahwa mereka berdua adalah orang yang sama. Jika aku benar, ini akan menjadi berita yang sangat menghebohkan. Hihihi...aku yakin itu."
***
Fakultas Seni
"Kau sudah membuka link yang tersebar di grup mahasiswa?"
"Link? Link apa?"
"Link yang ada di grup mahasiswa fakultas seni, link itu tertuju pada situs web yang dibuat seseorang yang tak diketahui namanya."
"Memangnya situs web apa? Film dewasa yang diperankan mahasiswa? Atau kasus bullying?"
"Bukan, ini jauh lebih mengejutkan. Tentang dosen kita, Robert William Stanley."
"Hah? Tentang apa?"
"Katanya Robert William Stanley adalah seorang pedofil."