“Halimah.”
“Halimah.”
Suara panggilan Widuri terdengar kecil hampir tidak terdengar.
“Ayu.”
Halimah yang pertama kali menyadari meski ia juga harus benar-benar mendengarkan sekali lagi.
“Yu, sepertinya suara ibu manggil.” Ia segera berdiri untuk menegaskan pendengarnya.
“Aku cek dulu, Hal. Soalnya ibu udah kelamaan di kamar.” Seakan menyadari sesuatu Ayu bergegas menuju kamar Widuri diikuti Halimah.
“Halimah.”
Saat dekat baru benar-benar terdengar suara lemah Widuri.
“Iya, Bu.” Halimah segera membuka pintu kamar lantas melihat Widuri yang berselimut. Halimah mendekat. “Ya Allah, Bu. Kenapa?” Halimah menyentuh dahi Widuri. “Panas banget, Yu.” Semakin panik melihat Widuri hanya berbaring lemah.
“Kita bawa ke rumah sakit.” Kata Ayu cepat. “Aku siapin mobil dulu.”
“Iya.” Jawab Halimah. Ia segera memakaikan mertuanya kerudung sedangkan Ayu berjalan cepat mencari kunci mobil.
Mobil sudah terparkir dekat dengan pintu gerbang Ayu kembali ke dalam ikut memapah Widuri ke dalam mobil, terlihat ia yang cekatan membantu. Setelah Halimah dan Widuri di dalam mobil ia kembali keluar menutup gerbang dulu barulah kembali duduk di kursi kemudi.
Jika tidak ada Ayu yang bisa menyetir pasti akan lama Widuri ditangani, di rumah sakit pun Ayu yang lebih sigap mengurus administrasi agar Widuri segera dapat kamar inap.
Sedangkan Halimah selagi mengurus Widuri ia mengabari Ammar. “Mas, ibu di rumah sakit.” Katanya dalam pesan yang dikirim, jika menelpon takut mengganggu kalau-kalau Ammar sedang meeting.
“Ya, Allah. Terus ibu gimana, Dee?” Tanya Ammar tergesa, ia langsung membereskan pekerjaan hendak menuju rumah sakit.
“Ini masih di IGD kamar penuh, Ayu lagi mengusahakan secepatnya dapat kamar, Mas.” Balas Halimah pada Ammar.
“Sakit apa, ibu? mas nanti secepatnya ke sana.” Ammar segera ke ruangan atasannya untuk meminta izin melihat ibunya terlebih dahulu.
“Badan ibu panas, napasnya juga cepet, terus lemes.” Terangnya lagi. “Tapi ini sudah ditangan dokter, sekarang ibunya tidur, Mas.”
Ammar sedang menuju ruangan bosnya. “Ya sudah, mas coba minta izin dulu. Ayu, maan?”
“Masih di administrasi, mas.” jelas Halimah.
*