Yang Selalu Mengiringi, Nina dan Aldi.
"Wahai pelita hati, penerang segala jalan yang kutapaki. Wahai cahaya, jangan pernah padam. Kamu telah mampu menuntunku pada hati yang sejati. Pada rasa yang abadi. Pada nyawa yang kekal. Bersama surat ini aku sampaikan bahwa seharusnya kamu tidak perlu bersedih atas kehilanganku. Aku hidup di hati siapa pun yang mengingatku.
Jika surat ini sampai di tanganmu, seharusnya aku sudah tidak lagi ada di dunia ini. Aku kembali pada kasih yang sejati, yang mencipta rasa dan raga.
Untuk Nina, maafkan aku karena tidak bisa menepati janji untuk meminangmu. Meskipun aku yakin kamu tidak semudah itu memaafkanku, tetapi aku sangat berharap kamu mengikhlaskan kepergianku yang tiba-tiba ini.