Bab 14
Cinta itu selayaknya seperti sebuah persahabatan. Awalnya sangat indah, seringkali panas dan kejam. Namun tetap saja bercahaya dan gemerlap. Seiring cinta bertumbuh, hati semakin dewasa dan cinta menjadi bara yang meyala-nyala hingga tidak terpadamkan.
Bruce Lee ( legenda Film Laga Dunia. Maestro Kungfu, Pendiri Jeet Kune Do).
Mimi dan Tami berpamitan karena mereka harus mempersiapkan segala keperluan untuk kerja esok.
"Perempuan itu sangat mencintaimu," berkata Darma. Jaman terdiam. Barli meneguk anggurnya.
"Kau belum pernah main perempuan?" bertanya Barli seraya menghisap rokok. Jaman menggeleng.
"Maksudnya, hubungan seks?" menegaskan Barli. Jaman menelan ludah. Kembali Menggeleng. Darma menyeringai.
"Dan kau sendiri?" balik bertanya Darma. Barli terkekeh. Kemudian menggeleng. Darma mendengus.
"Lalu kau?" membalikan lagi Barli. Darma menggeleng kecil.
Serempak semua tertawa. Mungkin bagi kebanyakan orang, mereka dianggap sebagai lelaki-lelaki kuno.
"Tadinya aku hendak mewujudkan teori yang selama ini kupelajari." ujar Barli serius. Kedua sahabatnya menatap, menunggu.
"Semua yang kudapatkan dari buku, majalah dan film-film," lanjut Barli. Jaman dan Barli saling menatap.
"Kenapa tidak kau lakukan?" ujar Jaman. Barli terbahak.
"Entahlah, aku selalu ragu." parau suara Barli. Jaman menyalakan api dan menyulut rokok. Menghisapmya dalam. Ujarnya kepada Barli;
"Jika kau tidak percaya Tuhan, kenapa tidak kau lakukan semua?"