kekosongan & hal hal yang meragukan

kaisar Mars
Chapter #1

Seperti kamu, atau aku, mungkin saja seperti bumi.

Ini mengenai, mati. Kita tidak pernah tahu sebenarnya kondisi mati yang seperti apa yang disebut mati. Mungkin saja itu rigor morti kondisi ketika darah dalam tubuh kita kaku seutuhnya atau mungkin saja keadaan ketika kita tak berfikir seperti yang Descartes sabdakan “cogito ergo sum” aku berfikir maka aku ada, sabda ini memberikan implikasi bahwa, ketika kita tidak berfikir maka kita tak ada, namun tak ada belum tentu mati, dan mati pun bukan berarti tak ada. Seperti Tuhan yang Nietzsche maksud, kematiannya bukan berarti ke-absenan Ia, justru perkataan Nietzsche yang seolah meniadakan eksistensi sang Khalik memberikan impact yang sebaliknya. Keabsenan yang ia gelarkan dan mati yang ia voniskan kepada Tuhan justru berdampak dengan melonjaknya amukan para pemuja Tuhan.

 

                 Seperti sebuah jarum jam, dunia ini memiliki sebuah system yang tidak kita ketahui. Alam semesta memiliki roda roda gir kecil yang tak terlihat, roda gir kecil yang menggerakan segala kehidupan. Sebagian mungkin menyebutnya materi (matter, God matter) yang lain juga mengatakan bahwa itu adalah takdir atau ketetapan Tuhan. Yang pasti, yang manapun itu, hal kecil yang kita lakukan akan berdampak besar bagi cara kerja dunia ini. karena dunia ini hidup, dan sebuah kumpulan kehidupan, layaknya tubuh manusia yang disusun oleh triliunan atom, dunia pun terbentuk oleh ruang kosong yang di tempati oleh berbagai mahluk yang saling memberikan kausalitas. Begitu pula halnya dengan kematian, yang merupakan salah satu bentuk dari kausalitas.

 

                Kematian satu manusia mungkin terdengar seperti hal yang lumrah, namun dari kematian satu manusia pula, akan banyak kehidupan lain yang bisa membaik dan bisa juga malah memburuk. Penggali kubur dapat membeli nasi atau membayar hutangnya yang telah lama tak terbayar, cacing, bakteri dan jamur menadapatkan tempat tinggal dan sumber makanan segar (atau mungkin busuk) dan setelah beberapa waktu tanah akan semakin subur, begitu juga tumbuhan mendapatkan nutrisi dari sisa sisa bangkai orang mati. Setelah jauh ribuan tahun, manusia dimasa depan atau mungkin spesies baru akan mulai menggali tanah atau mungkin dengan cara apapun yang akhirnya akan menemukan fossil tulang tulang manusia yang telah lama mati atau jika beruntung mereka akan menemukan tubuh manusia utuh yang membeku di antartika, lalu dari fossil tulang manusia itulah, arkeolog arkeolog masa depan akan menghidupi keluarganya.

Lihat selengkapnya