Kali terakhir Ema bertemu Leo saat di depan gerbang sekolah, hati Ema perlahan mulai menerima kenyataan bahwa Leo bukan yang terbaik buat dia. Sejak saat itu Ema menutup hatinya untuk siapapun itu.
"Aku sekarang yakin, kalo Leo bukanlah untukku." Suara Ema dalam hati.
"Em, aku kangen deh masa kita dulu kerjaannya cuma ngumpul, maen, bercanda hampir tiap hari. Sekarang udah ga bisa yah. Udah pada sibuk masing-masing." Ujar Leo sambil tersenyum tipis pada Ema. "Sekarang semua berubah, ada yang berubah ke yang lebih baik dalam menjalani hidupnya, ada yang justru kebalikannya, dan ada juga yang hidupnya berhenti begitu saja. Namanya manusia, ada saatnya kita berubah seiring perkembangan, dan pasti berubah.", sahut Ema diiringi hela nafas yang sedikit berat dan senyum terpaksa.
Waktu berlalu, sejak saat itu Ema merasakan patah hati terdalam dan hidupnya yang menjadi kelabu. Tak pernah dia bayangkan akan seperti ini masa mudanya, hal sepele namun pada akhirnya itu mampu mengubah hidupnya. Selesai dia lulus sekolah dia memutuskan untuk bekerja. Menjadi dewasa dan menghadapi dunia pekerjaan harus dia hadapi. Namun sekali lagi, hati Ema masih mendung, dan masih kelabu.
TAMAT