Kelana Ruang Sang Merpati

Dinda
Chapter #7

Kebangkitan Sang Merpati

Merpati pun turun dari gerbang majelis langit dengan kepakan sayapnua yang indah menuju singgasananya di hutan.

Sebuah ranting yang kokoh dan terlihat bercahaya.

Ia duduk di sana dengan penuh bahagia hingga sinar di sekitar tubuhnya terpancar keluar dengan megahnya.

Tak lama dari pendaratannya itu, kemudian datanglah hewan hewan dengan serpihan cahaya langit bercampur dengan aura pekat sang pengadil keji bumi.

Mereka berkumpul melingkari Merpati, memberikan salam penghormatan kemudian memperkenalkan diri mereka masing masing.

"Salam, Merpati langit, aku Serigala sang penyerbu, pembasmi dan pembaca jeli setiap niat ego dibalik setiap penghuni Hutan Rimba, aku dan kawananku nanti yang akan menerkam mereka yang tak patuh dan menghiraukan segala jalur dan peringatan yang tertanam."

"Salam, Merpati langit, aku Kuda Sang Budak tempur, ahli strategis, penebar manipulasi berpikir untuk menyeleksi ketajaman pikiran para penghuni Hutan Rimba yang nantinya siapapun yang lemah dalam pikirannya akan aku umpan kepada Serigala. Aku juga diutus menjadi penasehat strategimu, Merpati langit. "

"Salam, Merpati Langit, aku Badak Sang Penjaga kokoh. Aku dan kawananku akan menjagamu dan menjaga siapapun yang kau kehendaki untuk dijaga. Aku akan menjadi benteng yang teguh sekaligus penghancur siapapun yang menghalangi jalan atau hendak mengganggumu, Merpati langit."

"Salam, Merpati Langit, aku burung hantu Sang pemegang kunci pengetahuan luhur. Segala ilmu gelap terang, suci menjijikkan aku tahu dan akan ku bukakan segala buku dan pengetahuan tentang mereka kepadamu, Merpati langit."

Merpati sedikit takjub dan terharu, ternyata benar kata Sang Guru bahwa Tuhan begitu mencintainya dan memuliakan dia, Tuhan mencintai dan menghargainua jauh lebih besar daripada pandangannya kepada dirinya sendiri yang tak pernah ada harga hebatnya.

Jiwa tak berdaya yang selalu ia serahkan untuk dan selalu kepada Tuhan itu ternyata diterima oleh tangannya yang begitu kokoh tetapi lembut dan juga agung.

"Tuhan, Terima kasih telah menyayangiku," Ucap sang Merpati di dalam hati sambil menahan tangis hari.

...

Hal pertama yang Merpati lakukan lagi lagi adalah hanya membuka batin sucinya. Merpati bercerita dengan apa adanya segala gemuruh, kebingungan dan kelelahan yang ia rasakan menghadapi para Penghuni Hutan Rimba.

"Aku bingung, aku sungguh bingung, mereka kenapa? Kita semua sudah bisa melihat bahwa doa doa terdahulu mereka semuanya mulai diijinkan terwujud nyata.

Lihat selengkapnya