Para penghuni hutan saling menuding ,membidik dan menghunuskan pedang kekuatan mereka masing masing, memilih mata uang liar untuk berada pada permukaan dan menyembunyikan segala niat niat tulus dibaliknya.
Merpati didampingi oleh Wali Pengantar dari majelis langit terbang turun ke bumi, ke Hutan Rimba untuk menyelesaikan tugas akhir di kelas majelis langit, memegang amanahNya yang suci.
Begitu menengok dan menatap dari atas langit sembari terbang mengelilingi hutan rimba dari atas, Merpati tampak begitu terkejut dengan badai gelap yang para penduduk hutan rimba ciptakan di bawah sana.
Merpati pun melihat kembali ke langit, mengucap dalam hati "Tuhan, aku mau tetap hidup tenang di majelis langit."
Tapi kemudian ia sadar, permintaan Tuhan adalah permintaan mutlak yang harus ia selesaikan sebagai hambanya. Ia pun kembali melihat ke bawah lagi sesekali sampai akhirnya memberanikan diri untuk terus terang dan berbicara kepada wali pengantarnya.
"Tempat ini mengerikan sekali"
"Bagaimana bisa aku benahi?"
Sang wali pengantar Merpati itupun tersenyum sembari tetap mengepak dengan tenang lalu berkata dengan lembut kepada Merpati, "Kau ditunjuk di tempat ini karena ketinggian pemahamanmu, Merpati. Kau pasti bisa melakukannya, kau tinggal percaya kepada dirimu sendiri. Jika sulit untuk mempercayai dirimu sendiri setidaklah percayalah pada majelis langit yang telah mengutusmu ke sini. "
Melihat Merpati yang hanya diam saja, Sang Wali itupun kembali mengucapkan kata kata yang lembut dan bijak kepada Merpati, untuk meyakinkan dan menguatkannya.
"Tenangkan dirimu, pelajarilah dengan tenang, kau sudah cukup bijak dan cerdas untuk membaca semuanya, kau tinggal menjaga diri agar selalu dalam ketenangan, Merpati. Yang memilihmu adalah Tuhan atas perantara Majelis Langit, jadi semuanya pasti sudah diperhitungkan dengan sangat matang dan juga penuh ketelitian. Kau percaya pada kami semua kan? "
Merpati menatap Sang Wali Pengantarnya dengan tatapan yang sedikit gugup namun penuh kepercayaan, ia tak mampu mengatakan sepatah kata pun, Merpati hanya mengangguk.
Sang Wali Pengantar Merpati mengajak Merpati untuk mengepak lebih pelan dan lembut, terbang dengan mengamati lebih dalam apa yang terjadi di balik kabut pekat yang sedang terjadi di dalam Hutan Rimba.
"Merpati, sekarang tenanglah dan lihatlah," Ucap Sang Wali.