“Ve, buka dong! Udah setengah jam nih!” Naima mengetuk pintu kamar mandi, sambil meminta Venus untuk segera keluar. Tiga buah benda berbentuk stick dan dua lainnya berbentuk kotak, terletak berjajar di atas wastafel. Venus memandang lesu. Tiga benda itu kini memiliki dua garis, dan dua yang lain memunculkan tanda plus. Terduduk di WC, kepalanya tertunduk hilang semua daya. Penglihatan Venus berbanding lurus dengan tempat sampah di kolong wastafel. Di dalamnya terserak lima buah dus kecil berwarna biru langit, bekas kemasan alat tes kehamilan yang tadi Naima bawa. Setelah semalam Venus menceritakan apa yang dia dan Darma lakukan dua bulan lalu.
Diulurkan tangan kiri menggapai wastafel, berpegang erat, menjadikannya tumpuan untuk berusaha berdiri. Tangan kanan membetulkan posisi celana dalam yang masih terkait di paha. Hanya butuh lima langkah untuk mencapai pintu, tetapi raga perempuan mungil itu terlalu lemah menopang, membuat Venus berhenti di langkah kedua. Naima memaksa masuk, membuka pintu yang memang tidak terkunci, dan menemukan sahabatnya terperenyak di lantai kamar mandi. Dilanjutkan langkahnya mendekati wastafel, memperhatikan lebih dekat barisan alat tes kehamilan yang semuanya menyatakan positif.