Kelap-Kelip Kunang-Kunang di Telapak Tangan dan Telapak Kaki Kami

Dirman Rohani
Chapter #24

Kalian Pacaran, Ya?

Pukul dua belas pas aku tiba di stasiun labi-labi. Gemala sudah berdiri menanti di sebelah gapura masuk stasiun tepat di depan gedung mal.

“Lapar, Dra. Enaknya makan apa, ya?”

“Kamu maunya makan apa, La?” 

“Kamu?”

“Semua masuk.”

“Dra, di sana ada rumah makan. Saat pulang sekolah kalau lewat di depannya, aroma masakannya mantap betul, Dra. Dimasak dalam kuali besar di depan pintu tokonya.”

“Kari ikan hiu.”

“Kita ke sana, Dra?”

“Ayo.”

Di jarak yang tidak terlalu jauh lagi dari rumah makan yang kami tuju, aroma rempah-rempah menerpa wajah kami.

“La, nanti kamu jangan bicara-bicara.”

“Kenapa?”

“Yang makan di situ semuanya orang laki.”

“Dari dekat semua orang juga tahu kalau aku cewek.”

Sesaat kemudian kami pun tiba di rumah makan kari ikan hiu. Kami memilih duduk di pojok paling belakang. Aku lega suasananya belum terlalu ramai dan ada banyak kipas angin kecil yang sedang menyala di dindingnya.

“Itu, Dra. Ada ibu-ibu,” kata Gemala dengan suara kecil sambil membuka jaket kanvas putih yang dikenakannya.

“Biasanya terlihat dari luar orang laki semua.”

Empat pria dewasa berambut cepak dan berpostur kekar masuk dan duduk di meja paling belakang juga, tapi di sisi dinding yang lain, di seberang meja kami.

Lihat selengkapnya