Kelap-Kelip Kunang-Kunang di Telapak Tangan dan Telapak Kaki Kami

Dirman Rohani
Chapter #42

Di Rumah Sri Aku Menjelaskan Tentang Hiperhidrosis Primer Kepada Teman-Teman


“Teman-teman cewek yang lain jam lima nanti ke sini,” kata Sri begitu kami tiba di rumahnya, “ubinya di sumur. Kalian cuci dulu sebelum dikupas dan dipotong-potong. Nanti tugas kami yang cewek-cewek menggorengnya. Ayo masuk ke rumahku.”

Sri langsung membawa kami ke sumur di dalam rumahnya. Dua karung ubi kayu tergeletak di lantai, tak jauh dari cincin sumur. Di dekatnya ada dua ember plastik hitam besar yang sudah dipenuhi air.

“Aku bagian cuci kulitnya,” kataku sambil melipat ujung celana hingga ke bawah lutut.

“Bantu kupasnya juga lah, Dra. Biar cepat,” kata Sri sambil meletakkan beberapa buah bangku kayu di dekat ember.

“Jangan. Tanganku berkeringat, nanti keasinan keripiknya.”

Awal langsung menanggapi, “Berarti jangan pakai garam lagi, Sri.”

“Dra, Dra. Masalah sepele gitu pun dipersoalkan.” Sri mendekati lagi ember dan meletakkan beberapa bilah pisau di dekatnya. “Kupasnya ganti-gantian. Pisaunya terbatas.”

Fahrul langsung mengeluarkan ubi kayu dari dalam karung, dan berkata, “Takut terkontaminasi ya, Dra?”

Tawa memenuhi ruang dapur rumah Sri.

Lihat selengkapnya