“Kelas X-A, itu kelas unggulan pertama, kan, Na?” Mata Uma berbinar, ketika menemukan nama Shera Luna pada laman pembagian kelas di website SMA Cahaya Bangsa.
“Alhamdulillah ya, kamu diterima di SMA unggulan! Susah lho masuk sana! Kelas unggulan satu lagi! Belajar yang giat ya, Na!” Uma tidak bisa menyembunyikan rasa bangga.
Luna meringis, ia sudah lebih dulu melihat pengumuman itu semalam. Meski ia merasa senang dan bangga karena berhasil diterima di sekolah favorit, tapi di hatinya terselip rasa takut dan cemas. Apakah di sekolah ini ia akan sendirian lagi? Apakah masa kelamnya dulu akan terulang lagi? Apakah ia masih akan merasakan kekosongan dan kehampaan yang menyiksanya?
Ketakutan dan kekhawatiran Luna cukup beralasan karena SMA Cahaya Bangsa memang bukanlah seperti SMA pada umumnya. Siswa-siswanya merupakan siswa pilihan terbaik yang memiliki nilai & kemampuan tertinggi di bidangnya dan sebagian besar berasal dari keluarga yang berada.
Menurut pengalaman Luna, orang pintar dan orang kaya adalah kombinasi paling buruk untuk menjadi teman. Jenis-jenis manusia yang paling sulit didekati. Dihelanya napas panjang, Luna merasa ia hanya beruntung bisa masuk SMA Cahaya Bangsa. Dia tidak berharap banyak. Fokus belajar, lulus, selesai, Luna mengulang-ulang niatnya dalam hati.
“Semangat ya, Kak!” Seringai Langit yang maha lebar itu membuyarkan lamunan Luna dan sontak meredakan gelisah di hatinya. Bocah kelas V SD itu memang selalu jadi obat paling mujarab untuk Luna. Hanya dengan satu senyuman atau celetukkan saja mampu mengubah mood Luna 180 derajat. Luna membalas dengan mengacak-acak rambut adik kesayangannya itu.
“Hey! Ini hari pertama sekolah! Aku harus ganteng tauuu!” Langit menyugar rambutnya, lalu mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja.
“Langit! Maen game mulu! Cepet berangkat, tar telat!” perintah Uma sambil melotot.
“Lariiiii!”
***
Pantas memang jika SMA Cahaya Bangsa menjadi SMA favorit. Gedung utamanya saja tak kalah besar dengan mall di seberang jalan. Lokasi SMA Cahaya Bangsa memang berada di pusat kota yang strategis. Area sekolahnya sangat luas karena memang digunakan sebagai pusat pendidikan. Ada lima gedung utama yang masih-masing memiliki lapangan dan halaman yang luas.
Gedung paling belakang diperuntukkan untuk Sekolah Dasar, setelahnya ada gedung Sekolah Menengah Pertama, lalu gedung Sekolah Menengah Atas, kemudian Masjid dan yang paling depan adalah Gedung Serbaguna yang dapat dipergunakan untuk berbagai acara dan pentas.