Ia tidak habis pikir bagaimana bisa ia seakan sedang merebutkan seorang wanita. Kalimat dan pertanyaan yang pernah dilemparkan oleh Felix seakan memberi kesan bahwa dirinya sedang mengejar Kelly. Ia sadar bahwa ia sudah memilik Natasya di sisinya. Namun, Felix membuatnya seperti merasa merebut Kelly.
Ia tak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Entah dari mana keinginan Felix ini bermuara. Nathan yakin telah terjadi sesuatu dari Felix dan wanita senja pukul empatnya itu. Sesuatu yang sedang menyentuh mereka, lebih tepatnya sesuatu yang menyentuh hati Felix.
Benarkah Felix jatuh cinta kepada Kelly? Kalau benar iya, sejak kapan itu terjadi?
Kelly tertidur sepanjang perjalanan menuju Kota Bukit Tinggi. Udara dingin mulai terasa saat mereka memasuki perbatasan antara Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat. Suasana dataran tinggi khas Sumatera Barat mulai menampakkan keindahannya, mencakar langit untuk menembusnya. Hijau pepohonan hutan hujan memanjakan mata para penikmat, menjulang tinggi seakan ingin menyentuh awan tipis di sana.
Kelly meninggalkan senyum pada tidurnya. Kepalanya bersandar para bantal di terletak di sebelah kanan. Nathan dengan jelas melihat kecantikan matanya bulat dengan naungan dua alisnya yang tebal. Nathan sempat terlena menatap Kelly dalam tidurnya hingga ia mengabaikan apa yang sedang di depannya.
Ia tak menyangka jika Kelly bisa tumbuh dewasa secantik ini. Dulu warna kulitnya tidak seputih sekerang akibat main berpanas-panasan. Entah ramuan apa yang ia pakai untuk memutihkan kulitnya. Waktu membuat semuanya berubah, termasuk Kelly dan dirinya. Waktu tidak bisa dihentikan, dan tak ingin dihentikan. Ia bebas melakukan semua perubahan di dunia ini.
Perjalan lebih dari empat jam menyisakan cerita sendiri bagi Nathan. Ia tak henti memandangi Kelly yang tertidur sepanjang perjalanan. Ingin sekali ia mengelus rambut lurusnya itu, tetapi ia sadar bahwa ia tak berhak melakukan itu. Elusan tangannya sudah jadi milik seseorang.