Bulan memudar oleh selapis awan yang menutupi. Berjalan perlahan menyaksikan keindahan malam. Bintang-bintang yang bertebaran memancarkan cahaya lemah, tetapi tetap cantik oleh kelipannya. Seperti berkedip menggoda manusia. Persis seperti seorang mata lelaki yang menggoda seorang wanita. Kelly berjalan perlahan menuju Nathan yang sedang duduk bermandikan cahaya rembulan.
Semerbak harum tubuh Kelly tercium oleh Nathan. Sudah sedari tadi ia menunggu Kelly untuk keluar dari kamar mandinya. Ia maklum, wanita memang selalu lama di kamar mandi. Apalagi Kelly bisa merendam tubuhnya dengan air panas. Bukan seperti dirinya, beberapa guyuran saja sudah dirasa cukup.
Nathan melihat rambut Kelly yang terikat─persis seperti rambut kekasihnya─bergoyang tatkala wanita itu duduk di samping dirinya.
"Lagi melihat foto Natasya, ya?" tanya Kelly.
Nathan menekan tombol di samping handphone untuk mematikan layar. "Oh, tidak, kok."
Kelly tersenyum kecil di sampingnya. Ia tahu jika Nathan merindukan kekasihnya itu. Apalagi ia pergi berdua dengan wanita yang bukan miliknya. Pasti ada perlawanan batin yang ia rasakan.
"Ayo, apa yang ditunggu lagi? Kita lihat ayahmu," ucap Kelly sambil menarik tangan Nathan. Pria itu tak menahan, ia membiarkan langkahnya dituntun oleh Kelly.