Kelly Vannesa

JAI
Chapter #23

Dua Dua

Alun-alun Kota Bukit Tinggi menyimpan rahasianya tersendiri. Bersembunyi di tanah yang landai dan memiliki puncak yang disebut Jam Gadang. Landmark Kota Bukit Tinggi yang terkenal di seluruh nusantara. Siapa yang tak kenal dengan Jam Gadang? Beraromakan Hindia Belanda yang tidak luput dari sejarah. Tinggi menjulang seperti Big Ben kebanggaan rakyat Inggris. Tentu saja, inilah salah satu kebanggaan masyarakat Minang Kabau yang terkenal dengan masakan rendangnya yang mendunia.

Dingin mencekam menusuk hingga ke tulang. Tentu saja, mereka berada di Kota Bukit Tinggi yang seluruh wilayahnya berada di daratan tinggi. Segelas kopi hitam pekat dari pedagang Pasar Atas─pasar tradisional di dekat Jam Gadang─memberikan mereka sedikit kehangatan. Mata mereka tak sekedar menyaksikan orang-orang berfoto ria di bawah Jam Gadang, tetapi juga disuguhi oleh keindahan malam Kota Bukit Tinggi berwarna.

"Minuman Ayah diracun oleh ibu tiriku itu. Ia kesal dengan Ayah yang memarahinya karena kartu kredit yang membengkak." Nathan menyeruput kopi hitamnya. Tampak wajahnya mengekpresikan rasa pahit kopi yang menyatu dengan lidahnya.

"Oh, jadi begitu ceritanya. Kamu tidak pernah bercerita padaku," balas Kelly sambil menatap Nathan. Ekpresi sedih masih terpasang pada wajah pria itu.

"Aku ingin sekali bercerita, tapi kamu selalu saja menghindariku akhir-akhir ini."

Kelly melemparkan pandangannya ke depan. Telinganya tak ingin mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Nathan. Sudah bertekad dirinya untuk tidak mengungkit masalah ini. Namun, Nathan membukanya kembali.

"Aku tidak pernah menjauh darimu. Bahkan aku selalu ingin dekat denganmu," jawab Kelly. Jemarinya menggapai gagang cangkir kopi di hadapannya. Lalu lidahnya bermain dengan kepekatan kopi hitam, mengecapnya hingga melekat pada langit-langit mulut.

Lihat selengkapnya