Kelly Vannesa

JAI
Chapter #29

Dua Delapan

Ia langsung menuntun Kelly untuk memanjat ke atas rumah pohon. Felix yang sudah terbiasa tidak kesusahan untuk menaiki tangga yang terbuat dari tali tambang. Sementara itu, Kelly dengan cemas menaiki anak tangga satu per satu. Jantungnya berdebar-debar ketika tangga mulai berayun.

Kelly menunduk saat memasuki pintu kecil berhiaskan hiasan jerami di permukaannya. Wangi kayu yang pekat menyeruak ke hidung Kelly. Sesuatu yang mengingatkan Kelly terhadap rumah Nathan dan villa-nya di Bukit Tinggi. Lampu LED menjalar mengelilingi rumah pohon. Kelap-kelip menerangi rumah pohon yang redup.

Tanganya menyentuh berbagai karya handlettering yang terbingkai dalam bingkai foto. Sedikit berdebu karena lama tergantung di dinding kayu. Lekukan-lekukan tinta hitam membentuk tulisan-tulisan indah jika dipandang. Tidak hanya itu, dinding kayu juga tergantung foto-foto hasil jepretannya. Dirinya dan Alena mendominas jepretan foto yang tergantung.

Seketika samar-samar Kelly mencium sesuatu. Ia menoleh ke meja petak tepat di dekat jendela.

"Kamu suka bunga mawar?" tanya Kelly. Ia duduk di sebuah kursi yang langsng menghadap ke luar jendela.

Felix memutar musik instrument lembut, menggema melalui speaker kecil di atas meja. Tangannya menarik sebuah kursi lalu duduk di samping Kelly. "Suka. Aku juga suka kaktus dan bonsai," jawab Felix. Jemarinya menunjuk lokasi bunga kaktus dan bonsainya berada.

"Jadi soal yang kemarin itu─"

"Kamu sudah tahukan kebenarannya? Kamu benar, aku tidak ke sekolah karena ... kamu tahu sendiri," ucap Felix.

Lihat selengkapnya