Semua riuh oleh sebuah suara ceburan di kolam renang. Tercipratlah bulir-bulir air keluar dan menghempas ke keramik di atasnya. Setiap orang langsung berlari ke kolam tersebut. Terdengar oleh Felix suara wanita memanggil nama seseorang. Suaranya parau tertutup oleh air yang menggenang. Matanya langsung melotot. Pupilnya seakan mengeras saat melihat Kelly telah tercebur ke dalam kolam, meronta-ronta menyebutkan sepenggal nama. Nama yang tidak ingin ia dengar, tapi ia tetap berusaha tegar. Sebuah pedih hati yang tidak bisa ia elakkan.
"Nathan!!!" teriak Kelly dengan tangan melambai-lambai di permukaan air kolam.
Felix langsung berlari terpental-pental karena panik. Kakinya begitu kokoh menapaki lantai berkeramik. Ia membuka sepatunya dan ingin langsung menyebur ke dalam kolam untuk menyelamatkan Kelly yang tengah meronta meminta tolong. Sesuatu ingatan masa lalu membuat langkahnya terhenti. Air seakan menjadi kolam api yang meletup-letup. Panas dan gahar. Menimbulkan gemerak bunyi dahan-dahan pohon untuk membuat api. Teriakan dan tangisan membuatnya mundur beberapa langkah. Ia tidak berani mendekati kolam. Sungguh, air telah merenggut orang-orang yang ia sayangi. Menelannya hingga tidak tersisa.