Kelly Vannesa

JAI
Chapter #37

Tiga Enam

Ia tidak mengerti kenapa pertemuannya ini singkat sekali. Betapa kesepiannya Kelly saat melawan rindu bertahun-tahun tatkala Nathan pergi meninggalkannya tiba-tiba. Hanya menitipkan sebuah surat kecil origami berwarna merah yang mendarat di karpet pintu utama rumahnya, tepat seperti saat ini. Kelly tidak puas hanya dengan memandang wajah Nathan dari jauh. Ia ingin dekat dan lebih dekat lagi. Kelly mencintai pria itu.

"Senja itu adalah aku. Di saat itulah aku selalu memanggil namanya. Kita harus mengejarnya," ucap Kelly. Nafasnya masih tertahan oleh isak tangis yang masih tertinggal.

"Pakai mobilku, kita tidak boleh terlambat." Alena menggantungkan kunci mobil di jemarinya.

Tidak menunggu bel pulang, mereka menyelinap keluar melalui celah gerbang yang terbuka, lalu mengambil mobil Alena di parkiran. Felix melajukan mobil Alena selaju yang ia bisa. Jika terlambat, bisa-bisa Felix Nathan sudah pergi dan tidak akan bertemu dengan Kelly. Andai saja ia menyebutkan kapan ia akan pergi, Felix bisa memberikan surat itu secepatnya. Namun, Nathan meminta untuk memberikan surat itu tepat hari ini, tanpa detail waktu yang pasti.

Seperti biasanya, halaman rumah Nathan selalu dipenuhi oleh daun-daun kering yang berjatuhan tanpa henti. Halaman yang besar untuk sebuah rumah setengah kayu yang sederhana. Cat biru di bagian depan rumahnya mulai memudar karena umur. Sedikit bernoda tepat di bawah jendela depan. Sebuah meja bundar bertengger di teras rumah, tempat dirinya merenung hidup dalam pekatnya kopi.

Kelly memanggil-manggil nama Nathan dari depan pintu, mengetuk-ngetuk menggunakan telungkup tangannya. Suaranya parau seiring tidak adanya seorang pun yang menyahut dari dalam. Tampak dari jendela, rumah sedang dalam keadaan gelap. Hanya menerima cahaya mentari senja yang redup.

Panggilan Kelly masih tidak dijawab seorang pun. Ia berlari ke belakang rumah. Felix dan Alena mengikuti wanita itu. Tangan Kelly menghentak ke atas jendela kamar Nathan dengan keras. Itulah satu-satunya cara untuk memasuki rumah Nathan. Pria itu sendiri yang menunjuki caranya pada Kelly. Cara apabila Nathan dikunci dari dalam rumah akibat pulang terlalu malam.

Felix dan Alena terbelalak melihat Kelly memasuki rumah orang melalui jendela, seperti maling yang sedang menjarah rumah seseorang. Mereka tidak berani masuk, biarkan saja Kelly yang melakukan tugasnya.

Lihat selengkapnya