Kelompok Sagitarius

Topan We
Chapter #1

Paman Jack Kembali

Pagi itu, langit di atas sebuah desa memancarkan semburat warna jingga yang menandakan hari baru telah tiba. Di sudut desa yang tenang, berdiri kokoh sebuah perusahaan karet yang telah beroperasi selama puluhan tahun. Perusahaan itu, yang didirikan oleh orang tua Jack, adalah tulang punggung ekonomi desa ini. Setiap helai daun, setiap batang pohon karet, adalah saksi bisu dari kerja keras dan ketekunan keluarga Jack.

Jack, yang kini berusia 60 tahun, telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di kota besar, mengembangkan karier dan bisnis lain yang sukses. Namun, desa ini selalu memanggilnya pulang, mengingatkan akan akar dan warisan keluarganya. Pagi itu, Jack memutuskan untuk kembali, mengambil alih kendali perusahaan karet yang pernah menjadi mimpi dan warisan keluarganya.

Jack turun dari mobilnya, menatap sejenak pemandangan hijau yang membentang di depannya. Aroma khas tanah dan dedaunan karet yang menyegarkan langsung mengingatkannya pada masa kecil. Ia tersenyum, menghirup udara segar desa dengan penuh kesyukuran. Hari ini, ia berniat untuk melakukan inspeksi ke seluruh area perusahaan, memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik.

Langkah kaki Jack yang mantap membawa dirinya ke pintu gerbang utama perusahaan. Di sana, beberapa pekerja sudah mulai berkumpul, menyiapkan diri untuk hari kerja. Melihat kedatangan Jack, senyum ramah dan sapaan hangat segera menyambutnya. "Selamat pagi, Pak haji!" seru salah satu pekerja, Pak Usman, yang sudah bekerja di perusahaan itu selama lebih dari satu dekade.

Jack membalas sapaan itu dengan hangat. "Selamat pagi, Pak Usman. Bagaimana kabarnya hari ini?"

"Alhamdulillah, baik, Pak haji. Bapak sendiri bagaimana kabarnya? Sudah lama tidak melihat pak haji di sini," jawab Pak Usman sambil tersenyum lebar.

"Alhamdulillah, saya juga baik. Iya, sudah lama saya tidak pulang. Tapi sekarang saya akan sering mengontrol ke sini, ingin lebih dekat dengan perusahaan dan para pekerja," kata Jack dengan tulus.

Pak Usman dan beberapa pekerja lainnya terlihat senang mendengar berita itu. Kehadiran Jack yang karismatik dan ramah selalu membawa semangat baru bagi mereka. Jack melanjutkan perjalanannya, menyalami satu per satu pekerja yang dijumpainya di sepanjang jalan. Mereka semua tampak terharu dengan sikap rendah hati Jack, yang meskipun telah sukses di kota besar, tetap tidak melupakan asal-usulnya.

Lihat selengkapnya