Kelompok Sagitarius

Topan We
Chapter #2

Sagitarius 2

Deru musik pesta merambat keluar dari gedung perjamuan hotel berbintang tiga itu. Lampu-lampu sorot berputar, menembakkan warna keemasan ke langit malam. Orang-orang berdandan mewah, membawa gelas wine, tertawa tanpa beban. Namun bagi Leo Marpaung, malam itu bukanlah tentang gemerlap dan tawa, melainkan tentang bahaya yang bersembunyi di balik tirai kain satin.

Ia berdiri di sudut ruangan, mengenakan setelan kemeja hitam yang kontras dengan tubuhnya yang kekar. Telinganya menangkap setiap percakapan; matanya memindai gerak-gerik tamu yang mencurigakan.

Leo Marpaung, bukan sekadar bodyguard. Ia adalah seorang profesional yang memilih hidup di balik bayang-bayang setelah operasi terakhirnya mengorbankan seluruh timnya. Hanya dia yang selamat.

“Malam ini, kita hanya perlu menjaga Pak Gunanta. Tidak akan ada ancaman yang dihadapi,” ujar koordinator keamanan melalui earphone.

Leo tidak menjawab.

Baginya, kata “tidak ada ancaman” justru pertanda buruk.

Ia memperhatikan seorang pria dengan jas biru yang berdiri di dekat bartender.

Gerak tangannya gelisah. Matanya bergerak ke kiri–kanan. Sesekali ia menyentuh saku dalam jasnya.

Leo mengerutkan kening. Bukan gelagat pemabuk. Ini gelagat pemburu.

Di sisi lain, Pak Gunanta, pengusaha tua yang malam itu merayakan ulang tahunnya, sibuk berbincang dengan tamu penting. Leo mendekat, hanya tiga langkah di belakang sang target.

Lihat selengkapnya