Kelompok Sagitarius

Topan We
Chapter #13

Lampung, Dialog Anak Cyber

Riana sudah menatap layar selama hampir lima jam tanpa jeda. Cahaya monitor memantul di bola matanya, menampilkan deretan kode yang seperti tak pernah berakhir. Di ruangan kecil yang disulap menjadi pusat analisis darurat itu, hanya suara kipas pendingin laptop yang terdengar. Leo sudah tertidur di kursi lipat di sudut ruangan, sementara Lukman menjaga posisi di depan pintu, sesekali melihat keluar jendela untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.

Julia, yang sejak tadi terus-menerus berdebat dengan dirinya sendiri apakah harus tidur atau memeriksa luka di kakinya, akhirnya menyerah. Ia duduk di samping Riana, menatap layar yang penuh garis merah dan simbol aneh.

“Lastia… kamu belum tidur dari semalam,” ujarnya pelan.

“Gak bisa,” jawab Riana cepat. “Ada yang janggal dari data server perusahaan Soedarso. Sesuatu yang… enngak masuk akal.”

Cecep mengernyit, teman cyber Riana. “Sejak kapan kita masuk wilayah yang tidak masuk akal? Rasanya dari hari pertama kita bertemu tanpa sengaja, semuanya udah terasa absurd.”

Riana tak tersenyum. Fokusnya terlalu kemelut.

Ia mengetik lebih cepat. “Aku tadi menemukan file aneh. Formatnya bukan format standar. Bahkan sistem proteksi perusahaan enggak pernah pakai algoritma beginian. Kayak… ada seseorang yang sengaja nyisipin.”

Cecep memperhatikan kode yang muncul: pola heksadesimal tak beraturan, bentuk enkripsi mirip virus polimorfik, yang mampu mengubah struktur setiap kali diakses agar tak terdeteksi antivirus.

“Kamu serius ini virus?” tanya Cecep.

“Bukan sembarang virus,” Riana membalas. “Ini zero-shadow vector. Jenis yang bahkan belum tercatat di database internasional.”

Cecep menegang. “Jadi, kita ngomongin sesuatu yang… baru?”

“Ya. Virus baru yang bahkan sistem intel belum tahu.”

Beberapa menit kemudian…

Lukman mendekat setelah menerima pesan dari kontak rahasianya. Ia bersandar di meja.

“Ada kabar dari teman lama di Kalimantan. Dia bilang ada aktivitas transfer dana yang enggak wajar dari rekening perusahaan Soedarso. Jumlah besar. Frekuensi cepat. Tujuan, belum bisa dipastikan.”

Riana berhenti mengetik.

“Coba tanya ke dia, apakah salah satu tujuan transfer menuju Jalalabad atau Herat.”

Lihat selengkapnya