Sumber gambar: pixabay.com.
HUHUHUHUHU!!!
Dengan jantung berdebar tak keruan, aku menyusuri selasar-selasar mencekam yang begitu panjang hingga terasa tak berujung. Lampu neon kuning berbentuk lilin yang menempel di dinding menciptakan bayangan-bayangan mengerikan.
AAARGH! AAAAAARGH!!!
Isak tangis terdengar di sepanjang dinding putih ini. Sesekali terdengar lolongan kesakitan yang membuat miris siapa pun yang mendengarnya. Tempat apakah ini?
Dari satu lorong aku menjelajahi lorong yang lain. Tapi, tak ada seorang pun manusia yang berpapasan denganku. Semakin mendekati ujung lorong, suara tangisan perempuan terdengar semakin keras. Cahaya lampunya pun semakin terang.
Aku merasa ngeri sekaligus penasaran. Perlahan kubuka pintu alumunium di ujung lorong tersebut. Napasku tercekat.