Keluarga Darayan, Misteri Rumah Gadai

Sisca Wiryawan
Chapter #23

Bab 22 Pendarahan


Sumber gambar: pixabay.com.


Pendarahan teratur pada wanita menimbulkan hantu.

-Paracelsus.

_____________________________________

 

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Yth. Kakek/Nenek, Bapak/Ibu, Saudara/Saudari, Aki/Nini, Abah/Umi, Aa/Teteh,

Mari berobat ke pengobatan herbal Amanah yang diridhoi Allah Swt.

Kami hadir di sini untuk memberikan pengobatan yang Amanah dan terjangkau dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore.

Jangan buang kesempatan emas ini! Kami tunggu kedatangannya.

 

               Seperti dikomando panglima militer, warga sekitar lereng Gunung Halimun-Salak pun berbondong-bondong menuju sumber pengumuman toa tersebut. Dengan terseok-seok orang-orang berumur menyusuri lereng gunung yang terjal tersebut. Wajah-wajah renta tersebut penuh dengan binar asa akan kesembuhan penyakit kronis yang mereka derita.  

 

  Punggung-punggung bungkuk seperti kura-kura, beriringan memasuki tanah lapang di dekat Balai Desa. Tenda biru sudah terpancang megah di area tersebut. Sejak jam 7 pagi, Pak Ujang Rohim, Ketua RT 01, sudah hilir mudik memeriksa persiapan klinik pengobatan alternatif yang akan dibuka setiap hari selama sebulan ini. 

 

   Dengan penuh hormat, Pak Rohim melapor pada Haji Ramdan, sang ahli pengobatan alternatif yang tampil menawan dengan kopeah hitam dan setelan safari abu-abu. “Aman terkendali, Ndan. Acara akan segera dimulai.”

 

  Dengungan suara semakin lama semakin keras seperti gerombolan tawon yang murka, menandakan jumlah pasien pengobatan alternatif bertambah banyak. Mereka diberi lembaran karcis kecil untuk no antrian. 

 

  “Air mineral 5 ribu Rupiah. Lima ribu Rupiah.” Beberapa pria menjajakan air mineral di antara para pasien.

 

   “Alam, untuk apa membeli air mineral tersebut? Aku tak haus.” Tanyaku.

 

   “Jika berobat alternatif, harus membawa sebotol air. Nanti air tersebut akan dibacakan doa kesembuhan oleh ahli pengobatan alternatif.”

 

  Aku menganggukkan kepala. “Jadi, obatnya segala penyakit ialah air dan doa, ya? Ini syirik, tidak?”

 

  “Entahlah. Masalah syirik tidaknya aku tak berani menilai. Mungkin air hanya untuk mencegah dehidrasi. Ada herbal juga.”

 

   “Simplisia,” ujarku.

 

   “Simplisia?”

 

  “Ya, itu istilah untuk herbal berupa daun, batang, atau pun akar yang dikeringkan.”

 

  “Aku tak mengerti istilah tersebut. Herbal itu jamu,” tegas Alam.

 

  Aku menyeringai. Kosa kata Alam untuk istilah-istilah agak terbatas.

 

 “Sebenarnya, untuk apa kau ingin ke klinik pengobatan alternatif ini jika kau tak sakit? Apa kau ingin cuci mata dan berkenalan dengan para pemuda?” Tanya Alam dengan nada cemburu. Kedua matanya pun menatapku dengan curiga.

Lihat selengkapnya