Keluarga Darayan, Misteri Rumah Gadai

Sisca Wiryawan
Chapter #27

Bab 26 Pocong Cilik


Sumber gambar: pixabay.com.


Hantu berada di sekitar kita. Carilah mereka, dan kau akan menemukan mereka.

-Ruskin Bond

___________________

 


DUG! DUG! DUG!

 

               “Dika, kau sudah tidur belum? Kau dengar tidak bunyi berisik di sebelah?” Tanyaku.

               Hening.

               “Diiiikaaa...”

               Dika membuka sebelah matanya dengan malas. “Jika aku jawab sudah, apa Kak Ima akan berhenti mengganggu tidurku?” Lalu, ia kembali menutup matanya.

               Aku meringis. Bocah satu ini memang ajaib. Segera kuguncang-guncangkan bahunya. “Dika, jangan bercanda. Aku takut nih!”

               “Mengapa sih Kak Ima tidak menelepon saja Kak Alam?”

               “Kan kamu yang ada di sini. Lagipula Alam pasti sudah ada di alam mimpi. Sekarang sudah jam 11 malam.”

               Dika mengerang. “Aku juga seharusnya ada di alam mimpi jika Kak Ima tak membangunkanku.” 

 

DUG! DUG! DUG!

 

               “Kau dengar, tidak?” Tanyaku.

               “Paling juga tikus.”

               

BRAAAK! BRAAAK!

KRIEEET!

               

               “Seperti bunyi pintu. Mungkin keluarga Bu Hajjah Ria baru saja pulang. Tapi, Bu Hajjah Ria tak mendengar bunyi gedoran pintu.”

               Aku mengerutkan kening. “Mungkin saja. Tapi tak terdengar suara percakapan, ya?”

               Dika mendengus. “Memangnya keluarga Bu Hajjah Ria seperti keluarga kita yang bersuara lantang? Mereka itu suaranya persis Putri Solo. Lembut, halus, dan sayup-sayup.”

               Aku menguap. “Kalau begitu aku tidur dulu. Kau juga lanjutkan tidurmu.”

               “Sekarang aku jadi tak mengantuk. Ini gara-gara siapa? Jika timbul kerutan di wajahku yang tampan ini, siapa yang harus bertanggungjawab?” Sindir Dika. Ia pun menyalakan smartphone-nya dan mulai mencari film horor favoritnya.

               Aku menyeringai. “Lebay! Maskeran saja pakai minyak goreng bekas ikan asin selar, pasti wajahmu tambah burik.”

               Dika menjulurkan lidah.

 

Lihat selengkapnya