Keluar dari perbatasan kota Mekkah, seorang kepala suku Kinanah yang menguasai kawasan tersebut bersama orang-orangnya mencegat Nabi SAW di jalanan yang berada di tengah gurun padang pasir. Godaan seratus ekor unta membuat semua orang kafir terobsesi memenangkan sayembara. Akan tetapi, Allah membenamkan kaki kuda yang ditunggangi Suraqah, sehingga kepala suku yang sebelumnya tampak garang itu berubah menyedihkan saat terhisap ke dalam pasir dan mengemis-ngemis meminta pertolongan Nabi SAW supaya dibebaskan dari kutukan Tuhan.
"Tolonglah aku, wahai Muhammad putra Abdullah. Bagaimanapun, aku ini adalah keluargamu." kata Suraqah sambil memelas.
Nabi membebaskan Suraqah. Meski tak lama kemudian, saat laki-laki itu terbebas dari jurang kematian, ia dan pasukannya kembali menghadang Nabi.
"Kami harus membawamu kembali ke Mekkah, wahai Putra Saudaraku." kata Suraqah, dengan senyum ramah yang dibuat-buat. "Perjalanan ini tak baik untukmu dan kaummu."