"Kurasa kita bakalan mati sekarang." Kinara bergumam. Seorang lelaki yang berada di sampingnya melotot, seraya menoleh.
"Heh!" ia berseru tidak terima. Tangannya masih sibuk mengendalikan mobil ini dengan kecepatan yang luar biasa. Jalan kota, lengang pada tengah malam seperti ini. Hanya ada beberapa pengendara yang melintas, beberapa diantaranya adalah petugas patroli.
Melihat, sebuah mobil dikejar oleh puluhan mobil lainnya, membuat mereka ikut mengejar. Boleh jadi mereka menganggap mobil di depan itu sebagai kawanan teroris, atau dua orang yang sudah membobol sebuah bank, dan membawa kabur ratusan miliar uang.
"Yang bener aja. Kita berdua cuman wartawan apes yang gak sengaja denger kasus suap menyuap pejabat baru itu." Jo menjeda ucapannya. Matanya dengan cepat mengecek spion mobil untuk memperhitungkan jarak mobil ini dengan mobil yang ada di belakangnya. "Berita kayak gitu kalau gak dibawa ke publik rugi. Kita wartawan, pencari berita." Lelaki berkaca mata itu melanjutkan.