Setiap hari aku seperti menunggu sebuah kedatangan. Tapi kini aku tahu bahwa kedatangan itu tidak akan pernah ada. Aku meninggalkan rasa sakit, luka dan kesedihan pada ingatanku. Mengingatnya kembali, seolah-olah waktu telah berhenti—aku menghentikan waktuku bersama Mark.
Aku memandang jalanan dari kaca jendela mobil dengan perasaan hampa. Kelly tidak banyak bicara dan hanya fokus di balik kemudinya.
“Aku sudah melakukan sesuatu yang sangat memalukan dan dosa besar,” kataku tiba-tiba.
“Oh ... akhirnya kau mengingatnya,” katanya terpukau.
Aku menyenderkan kepalaku ke kaca jedela mobil. “Aku tidak bisa berpikir jernih saat itu dan hanya menginjak pedal gasku, menyusulnya di dasar sungai.” Aku mengingat kejadian malam itu.
Aku ingat, sangat ingat jelas apa yang terjadi malam itu. Jika aku tidak membiarkannya pergi seperti itu, mungkin semuanya tidak akan berakhir seperti ini.
“Kau semestinya senang. Kau masih diberi kesempatan hidup setelah berbuat dosa besar,” katanya dengan tenang.
“Aku bersyukur dilahirkan kembali.”
“Ingatlah masih banyak orang yang mendukungmu, dan jangan lupa kau juga ada untuk mendukung orang lain— mungkin belum saat ini kau menyadarinya. Tapi persiapkan diri untuk hal itu. Jadi teruskan hidupmu.”
“Konyol sekali jika penyebabnya karena itu ... aku putus dengan Mark sebulan sebelum kecelakaan itu.”
“Mark menceritakan itu kepadaku.” Aku menoleh kearahnya tidak percaya. “Bahkan saat malam itu, dia mengetahui kau kencan dengan seorang laki-laki lain, dan kau menyuruhnya turun di tengah jalan.”
“Bagaimana bisa?”
“Aku sangat dekat dengan Mark,” jelasnya.
“Tapi aku melihat Mark jalan dengan perempuan lain ... dan malam itu aku melihat perempuan itu mengantar Mark pulang.”
Kelly menurunkan kecepan mobilnya lalu menghela napas. “Kau pasti mengira kalau Mark tidak mencintaimu kan, karena ibu kita—Tidakkah kau lihat secara jelas kalau wajah perempuan yang mengantarnya malam itu, sama seperti orang yang duduk di sebelahmu saat ini?”
Hah?
“Aku yang mengantar Mark pulang saat itu—Mark meneleponku menggunakan hape orang yang ditemuinya di pinggir jalan.” Aku terkesiap.