Bagaimana perasaanmu jika tiba-tiba kamu harus di hadapkan pada suatu kenyataan yang pahit?
Apa duniamu akan tetap terasa sama? Pasti tidak kan?
Ya..., Itu juga yang di rasakan oleh seorang wanita bernama Maurensia Renata, usianya 31 tahun. Ia telah berkeluarga, memiliki seorang suami bernama Taki Malik, 33 tahun. Awalnya kehidupan rumah tangga mereka berjalan normal sama seperti pasangan suami istri pada umumnya. Memiliki seorang suami yang tampan dan juga bertanggung jawab, dari keluarga terpandang pula, membuat hidupnya seolah sempurna.
Meskipun cinta belum sepenuhnya tumbuh di hatinya untuk suaminya, tetapi Mauren selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik dan patuh pada suami.
Sampai pada suatu ketika, badai rumah tangga itu menerpanya, sebuah kenyataan pahit harus terpaksa di terimanya, ia memergoki suaminya berselingkuh, semenjak saat itu pula dunianya tak lagi utuh.
Jiwanya sempat terguncang, adakah perasaan lain yang lebih sakit selain merasa terhianati?
Mauren yang selalu mendamba kisah cinta yang sempurna bak kisah negri dongeng, kini hidupnya malah di hadapkan pada kenyataan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya dalam benaknya, ia begitu mempercayai suaminya, tapi tetap saja badai rumah tangga itu terjadi dan tak terelakkan lagi.
Pernikahan yang tadinya hangat, seketika berubah menjadi sedingin Es. Percuma mengajukan cerai, suaminya tak pernah mengabulkannya.
Akhirnya, ia menjalani hari-harinya dengan pernikahan yang mungkin kini hanya tinggal status. Semua tampak semu baginya, senyum semu, tawa semu, kebaikan semu, semuanya serba semu dan palsu, hingga pada akhirnya, melemparkannya pada titik jenuh.
Ia selalu menyembunyikan tangisnya dalam diam, menutupi semua kesedihannya pada orang lain, termasuk pada ayahnya sendiri, satu-satunya keluarga yang ia miliki.
Sebisa mungkin is selalu ingin tampil baik-baik saja, tak ingin berteriak pada dunia dan memberitakan pada alam semesta bahwa dirinya terluka, tersiksa, dan teraniayaya, dalam kungkungan pernikahan tanpa cinta yang ia jalani selama ini.
Andai ia bisa memohon pada sang waktu, Mauren berharap bisa kembali ke masa lalu, kembali ke masa mudanya yang ingin ia ulang sekali lagi, ingin memperbaiki semua kesalahan. Dan jika beruntung, ingin mengubah takdir cinta sejatinya.
Berharap seseorang itu bukanlah suaminya, mungkin saja seseorang yang akan memiliki seluruh hatinya pada akhirnya. Seseorang yang akan bisa menerima kekurangannya, tidak akan menghianatinya meskipun hanya karena satu kesalahan yang ia buat. Yang kan selalu dengan sabar membimbing semua sifat buruknya ke arah yang benar.
Mungkin ini kedengarannya muluk, tapi begitulah Mauren yang naif memandang hidup. Ia seolah selalu hidup dalam fantasinya sendiri, dan menjadi muda kembali adalah fantasi terbesarnya saat ini.
Lima tahun kemudian...
Mauren sudah sangat bosan memerankan drama yang panjang di kehidupan pernikahannya yang baginya hanya tinggal setatus, bosan berpura-pura bahagia dan baik-baik saja. Bosan dengan semua keadaan yang seolah tak pernah berpihak kepadanya.
Ini sudah memasuki tahun ke lima pernikahannya, dan ia tak pernah kunjung mendapatkan surat cerainya, suaminya selalu saja berusaha mempersulit dirinya. Padahal ia ingin segera bisa terlepas dan bebas dari pernikahan yang sama sekali tak di minatinya lagi.