Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, sebagian besar konsentrasiku terpaku pada orang di dalam cermin.
Reaksi pertamaku adalah merasa senang. Mahkluk asing dalam cermin itu terlihat sangat cantik, bagaikan model. Dia luwes bahkan saat berdiam diri, dan wajahnya yang mulus itu seperti bulan di dalam bingkai rambutnya yang gelap dan tebal.
Kaki serta tangannya halus dan kuat, kulitnya berkilauan lembut, cemerlang bagaikan mutiara.
Reaksi keduaku adalah ngeri.
Siapa wanita itu? Saat pertama kali melihatnya, aku bisa menemukan wajahku dalam sosoknya yang sempurna dan serba halus itu.
Tapi dia terlihat sangat muda! Sedangkan aku sudah berusia nyaris 40 tahun.