Kembang Berdendang

Oleh: Omius

Blurb

Sesaat kemudian telinganya mendengar dendang suara yang dilantunkan oleh seorang perempuan. Barangkali seorang nenek karena dendang suaranya terdengar parau dan bergetar. Kamini sendiri telah memastikan, di sekitarnya tiada seorang pun pengunjung taman tengah berada, apalagi nenek-nenek melintas.

Nama istrinya serta-merta berkelebatan dalam benak Hastama. Di era sekarang tentunya ada banyak ilmuwan wanita di negeri ini. Hanya saja bila disematkan dengan kata muda dan cantik, sepertinya jumlahnya akan merosot drastis. Lebih-lebih kecantikannya sampai harus disandingkan dengan artis, jumlahnya mungkin akan tinggal berbilang jari. Sementara Hastama telah teramat sering mendengar orang memuji istrinya secantik artis.

Lagi-lagi Hastama harus kembali menelan kenyataan pahit, betapa dirinya memang suami tiada manfaat. Berkebalikan dengan istri tercintanya yang tiada henti memberinya guna. Bahkan ketika ia sengaja menutupi keresahannya akan kehilangan pekerjaan, istrinya tetap saja mampu menyelamatkannya. Hastama sungguh iri, kapan dirinya mampu berperan banyak seperti istrinya.

Jelas, paket di tangannya adalah kesalahan besar! Memang sah-sah saja bila kertas jasmine melenceng jauh dari wangi bunga melati. Tetapi, persoalannya kenapa mesti wangi bunga lavender? Apakah si pengirim paket tidak tahu, betapa sensitifnya ia saat ini terhadap apa pun yang terkait bunga lavender. Jejak bunga lavender malah Kamini temukan lagi.

Lihat selengkapnya