Kemerdekaan Untuk Giandra

jangmi eileen
Chapter #3

#Giandra

“Selamat pagi adik-adik. Terima kasih sudah memilih apotek kami untuk tempat adik-adik belajar praktek bekerja. Perkenalkan nama saya Adzana bertugas sebagai apoteker pendamping disini. Apoteker utama hari ini jadwalnya libur jadi hari ini saya yang akan mendampingi adik-adik. Mari perkenalkan diri kalian dulu dan alasan memilih apotek ini sebagai tempat magang ya. Oh iya kalo mo manggil saya, panggilnya mbak ato kak saja ya. Saya belum menikah soalnya. Okeh, ”kata Adzana membuka acara hari pertama magang adik-adik dari SMK Kejuruan Farmasi Abdi Medika.

“Terima kasih untuk perkenalan nya kak Adzana. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,” kata Rey memperkenalkan diri.

“Waailaikum salam,” serentak Adzana dan teman-teman Rey membalas salam.

“Perkenalkan nama saya Reynaldi Abdi Putrasadewo. Sering dipangil Rey ato Aldi ato Dewo. Saya ketua tim di kelompok ini. Alasan memilih apotek ‘Waras’ karena kakak sepupu saya pernah magang disini. Kakak saya bilang disini dibimbing dengan santai, serius, dan begitu selesai magang bisa dilanjutkan bekerja disini.”

“Kakak sepupu mu namanya siapa Aldi?”

“Namanya Damas kak. Damas Ariestanto Putrasadewo.”

“Bentar, Damas orang magelang yang sekarang kerja di perusahaan kosmetik yang ada di Bekasi itu bukan ya Di?” tanya Adzana penasaran.

“Iya kak, bener banget. Mas Damas kerja di Bekasi sekarang divisi quality control di perusahaan kosmetik.”

“Wow, sepupunya mengikuti jejak nya ternyata. Damas dulu teman seangkatan saya tapi gak pernah sekelas. Lalu motivasi mu mengikuti jejak beliau apa dek?”

“Iya kak, dulu waktu aku masih esdeh kelas tiga aku lihat mas Damas belajar untuk ujian. Belajar mata pelajaran farmakognosi kalo gak salah, aku jadi tertarik pingin mempelajari itu juga. Lalu pas masuk esempe mulai belajar tekun biar nilai dan kemampuan ku masuk syarat bisa sekolah di kejuruan farmasi, hehehe.”

“Haahahah… oke Aldi terima kasih untuk perkenalan diri mu. Yok giliran kedua siapa yang mau perkenalan diri silakan berdiri di samping saya.”

Lalu gadis yang memiliki lesung pipi memposisikan diri berdiri di samping Adzana.

“Selamat pagi kak Adzana dan teman-teman. Om swastiastu.. Perkenalkan nama saya Wayan Mahadewi Indarti. Saya murid pindahan dari Bali. Alasan memilih apotek ‘Waras’ karena disarankan sama bu guru pembimbing saya untuk mengambil tempat praktek disini. Saya belum menguasai daerah di Kota Arang Raya karena baru enam bulan tinggal disini.”

“Nama panggilanmu siapa dek Wayan?”

“Panggil saja saya Dede atau Dewi kak,” balas Wayan tersipu malu.

“Baik, dek Dewi. Saya boleh bertanya?”

“Boleh kak.”

Lihat selengkapnya