TIARA

Iera Suhada
Chapter #1

Tiara Berhasil

Sejak kecil Aku diajarkan untuk melakukan apapun sendiri. Termasuk bangun pagi dan berangkat sekolah sendiri. Hari ini adalah hari pertama Aku duduk di bangku kelas dua sekolah dasar.

Pagi itu suara bell berbunyi, "Teng,,, teng, teng" tanda waktu masuk kelas telah di mulai. Pelajaran pertama adalah pelajaran bahasa indonesia aku duduk di bangku ke empat barisan pertama. 

Guru Bahasa Indonesiaku bernama Bu Anna, dia guru favoritku karena tidak hanya cantik dia juga sangat baik. "Anak-anak Ibu sudah tulis di papan tulis, tugas kalian maju ke depan baca dengan suara yang lantang dan bergantian ya! sahut Bu Anna."

Teman-temanku satu persatu bergantian maju ke depan. Kemudian tiba saatnya aku yang harus maju ke depan. Dengan jantung yang berdebar kencang, badan gemetaran aku maju ke depan. 

"Silahkan mulai membaca Tiara" Bu Anna menyuruhku membacanya,, Kemudian Aku hanya terdiam sembari menatap papan tulis di depanku. "kenapa kamu diam saja Tiara? Apa kamu sakit? " Bu Anna mulai heran dengan sikapku yg hanya terdiam saja. "Ayo Tiara baca tulisannya!" untuk kedua kalinya Bu Anna menyuruhku membacanya. 

"A,,a,, k,, u,, Sembari terbata bata Aku mulai membacanya. Aku sangat kesulitan membacanya. Kemudian Bu Anna bertanya kembali "Tiara ada apa? Apa kamu tidak bisa membaca?" dengan menatapku tajam Bu Anna menunggu jawabanku.

dengan raut muka sedih Aku berusaha menjelaskan kepada Bu Anna. "iyaa Bu,, Aku tidak bisa membaca dan menulis, Aku hanya tau hurufnya saja Bu" sontak saja Bu Anna sangat terkejut mendengarnya. Aku menunduk malu karena teman-temanku mengetahuinya. 

"kenapa kamu tidak bilang dari awal? Apa kamu tidak belajar di Taman kanak-kanak?" Bu Anna terus saja bertanya dan itu membuat Aku ketakutan.

"tidak ada yang bertanya padaku apa Aku bisa membaca dan menulis atau tidak, Aku juga tidak belajar di taman kanak-kanak seperti teman-teman yang lain dan tidak ada yang mengajariku di rumah." Bu Anna menghela nafas panjang sembari menatapku. Kemudian Bu Anna menyampaikan kepada teman-teman di kelasku.  

"Apa disini selain Tiara ada yang belum bisa membaca dan menulis?" suasana kelas menjadi hening, kemudian setelah itu ada beberapa teman yang mengangkat tangannya." Mereka Adalah Reza, Bagus, dan Resa. Aku lega melihatnya ternyata bukan Aku saja yang belum bisa membaca dan menulis. Kemudian Bu Anna Menyuruh mereka untuk maju kedepan.

"Reza, Bagus, Resa Maju kedepan bergabung dengan Tiara" kemudian merekapun maju kedepan. Kemudian Bu Anna mengambil dua meja dan empat kursi di depan dan diletakkan di tengah-tengah jaraknya lebih depan dari meja teman-teman yang Lainnya. Aku bingung apa yang akan Bu Anna lakukan dengan Kami?

"Mulai sekarang kalian duduk di bangku paling depan, jaraknya memang lebih depan dari teman-teman kalian yang lain, nanti kalau kalian sudah bisa membaca dan menulis kalian bisa kembali kebarisan tempat duduk kalian masing-masing ..! " 

"baik bu" sahut kami. Reza duduk dengan Bagus, sedangkan Aku duduk dengan Resa.

**

"Teng,,, teng,, teng,," suara bell berbunyi tanda pelajaran sudah berakhir dan waktu pulang pun sudah tiba. Teman sebangku Dara memanggilku "Tiara tunggu,,!!" Aku pun menoleh kebelakang. "iyaa,, ada apa Dara?

"Tiara jangan lama-lama ya duduk di depannya, Aku gak mau duduk sendiri" dengan raut muka sedih Dara menatapku. Dara ini adalah teman sebangku Aku yang paling baik setiap pagi dia selalu menunggu Aku datang di depan gerbang sekolah.

"iyaa, Aku juga gak mau duduk lama-lama di depan gak seru gak bisa makan permen hehe, ya sudah kita pulang yuk"

Aku suka ketika berangkat dan pulang sekolah karena Aku di antar dan di jemput oleh Pak Budi dia seorang tukang delman yang selalu mengantar dan menjemput Aku kesekolah setiap Hari. 

"selamat siang neng tiara,, Ayo naik! ". Pak Budi menyapa dengan senyum yang sumringah

"selamat siang juga Pak Budi" Aku sangat suka sekali naik delman, Aku selalu duduk di depan di samping Pak Budi. Jarak sekolah ke rumahku hanya butuh waktu 15 menit. Akhirnya Aku sampai di depan rumahku, Setelah sampainya Aku langsung berlari,, 

"makasih Pak Budi, Da,,dah,, " 

"sama-sama neng, jangan lari-lari neng nanti jatuh" 

Aku membuka pintu dengan cepat Aku buka sepatu dan melempar tasku. Kemudian Ibuku datang dan menyapaku,, 

"sudah pulang nak,,?? "

"iyaa Bu,, sebentar bu Aku buang air kecil dulu"

Lihat selengkapnya