TIARA

Iera Suhada
Chapter #4

Kecewa & Kehilangan

"Duar..." Tiba-tiba Kak Tania datang dan mengejutkanku. 

"ihh Kakak nyebelin banget, kaya Kak Tina aja hobinya ngagetin Aku" ketika Kak Tania datang Aku sangat terkejut, Aku pikir yang datang Ibu untung saja hanya Kak Tania yang datang. 

"he, maaf Sayangku,, abis Kakak liat di pintu kamu serius banget sok-sok sibuk gimana gitu, memangnya kamu lagi apa sih?"

"Tapi Kakak harus janji ya sama Aku ini rahasia"

"Janji apa sih?, memangnya rahasia apa? "

"Pokoknya Kakak harus janji nanti kalau Aku kasih tau Kakak gak boleh bilang-bilang Ibu yaa"

"iya apaan,, Kakak jadi penasaran? Cepetan bilang rahasia apa? "

"Kakak janji dulu, baru Aku mau bilang"

"hmmpt ada ada aja kamu de, Iya iya Kakak janji deh Kakak gak akan bilang-bilang rahasia kamu ke Ibu, Ayo cepetan bilang!"

"Jadi gini Kak sudah sebulan ini Aku ikut ektra kulikuler Volly di sekolah"

"Kamu serius de? Kamu kan tau Ibu itu paling gak suka kalau anaknya ikutan ektra kulikuler"

"Aku tau Kak, Tapi Aku sangat menyukai Olahraga,, Aku suka berenang, Aku suka bermain Volly, Aku suka bermain basket Kakak tau itu kan? Lagian kenapa sih Ibu gak suka anak-anaknya suka olahraga? Aneh bangetkan Kak, padahalkan olahraga bagus untuk kesehatan."

"Yaa Kakak juga gak tau kenapa Ibu seperti Itu, yang jelas Apapun itu pasti Ibu tau ko yang terbaik buat anak-anaknya"

"hmmmmpt yang terbaik apa, ngelarang anaknya suka olahraga" 

"heh gak boleh gitu, nanti Kakak bilangin sama Ibu loh"

"he maaf-maaf deh Kak, jangan bilang-bilang Ibu ya"

Jujur saja sampai saat ini Aku tidak mengerti mengapa Ibu melarang anak-anaknya ikut dalam acara sekolah dan Aku pun tidak cukup berani untuk menanyakan alasan ibu tersebut.

**

Aku terkejut dan gugup ketika Ibu bertanya mengapa Aku sering pulang terlambat. Semenjak Aku ikut ektra kulikuler Aku memang sering pulang telat ke rumah. Aku berusaha untuk tenang dan berusaha meyakinkan Ibu agar Ibu tidak curiga kepadaku. 

"Tiara, Ibu lihat akhir-akhir ini kamu sering sekali telat pulang?"

"Anu bu, Aku ikut pelajaran tambahan" (Maaf bu Aku harus berbohong, ucapku dalam hati)

"Memangnya tiap hari seperti itu?" 

"Iya Bu, Soalnya itu penting sekali Bu agar Aku lulus ujian dengan nilai yang baik nantinya"

"Oh seperti itu baiklah"

Huft ...... untung saja Ibu percaya, bisa gawat kalau Ibu tidak percaya dengan apa yang Aku katakan. Aku terpaksa berbohong kepada Ibu sebab Aku sangat menyukai bermain bola volly. Semoga Kebohonganku tidak cepat terbongkar Jujur saja Aku sangat tidak suka berbohong kepada Ibu. Tapi Aku janji suatu saat nanti Aku akan mengatakan dan jujur kepada Ibu. Kemudian Aku berjalan menuju kamarku. Tiba - tiba Kak Tina, Kak Tania dan Kak Tika dibelakang mengejutkanku. 

"Duaaaar.... " mereka bertiga mengejutkanku. 

"Ibuuuu,," sambil terkejut Aku menyebut nama Ibuku. 

"Aduh Kakak ini kenapa sih sekarang hobi banget mengejutkanku?"

"Ayo ngaku kamu dari tadi menggerutu apa?"

"Gak ada, apaan sih Kak Tika ngarang banget orang Aku lagi menghapal Puisi ko"

"masa sih? Coba mana Kak Tania mau denger"

"Aku belum terlalu hapal Kak ini lagi Aku hapalin dulu"

"gak apa-apa, coba Kak Tania mau dengar" sahut Kak Tania. 

"Nanti aja yaa kalau Aku sudah Hapal"

"Kak Tania gak mau tau, Pokoknya Kak Tania mau dengar sekarang! Atau mau Kak Tania bocorin rahasia kamu ke Ibu" sahut Kak Tania dengan nada mengancam dan senyum tipis dibibirnya. 

"Jangan.....jangan.... iya.. Iya.. Aku bacain Puisinya sekarang yaa.. " (Aduh gawat Aku harus baca puisi apa? Mana gak ada satupun Puisi yang Aku hapal) sahutku dalam hati. 

"Ayo cepat ko malah bengong" Sahut Kak Tika

"Iya-iya ini mau ko" (Ahh ya sudah Aku ngarang saja, lagian mereka juga gak bakalan tau kan)

Seperti Pohon Kelapa

Aku ingin seperti Pohon Kelapa,

Setiap pohon, Buah, daun, ranting dan serabutnya dapat bermanfaat untuk semua orang. 

Aku ingin seperti Pohon Kelapa, 

Dapat bertahan dalam kondisi apapun, 

Di terjang Angin Kencang, 

Bertahan di bawah terik matahari,

Diguyur hujan berhari-hari pun ia tidak mati,

Pohon kelapa akan selalu bertahan dan tetap berdiri kokoh. 

Oh Sungguh Aku ingin seperti Pohon Kelapa. 

"sudaaaaaah,,,, loh Ko pada diem sih tepuk tangannya mana??? "

"Kakak ko jadi sedih yaa denger kamu baca Puisi"

"Kenapa Kak Tika, Puisiku jelek yaa Kak? "

"Engga-engga Puisi kamu bagus, Puisi kamu tuh Ringan tapi mengandung makna yang dalam"

"Jangan bawa perasaan gitu deh,, yaudah sanah pada pergi, udahkan yaa ngerjain Akunya? "

"Belom,, masih ada lagi"

"masih ada lagi...?? Kalian Ko jahat banget sama Adik sendiri"

Kak Tina, Kak Tania, dan Kak Tika malah saling tatap Aku curiga kalau mereka sedang merencanakan sesuatu. 

"1.....2.....3...." sahut mereka bertiga dengan kompak. 

"Tunggu-tunggu kalian ko berhitung?" Mereka menatapku dan langsung menggelitikku... 

"Ampuuuuun Kak,, Geli,, Ibu tolong Aku,,, Cukup,,, "

Kemudian Ibu datang menolongku setelah mendengar teriakkanku"

"Heh kalian cukup itu kasian Adik kalian"

"Ahh Ibu nih malah ganggu kita" sahut Kak Tika. 

"Sudah-sudah cukup yaa becandanya sekarang kalian kembali ke kamar kalian masing-masing"

"Ahh Ibu gak seru nihh, padahal kita belom puas gelitikin Tiara...hahaha" Sahut Kak Tania

"Kalian nih hobi banget gangguin adiknya,, cepet masuk ke kamar masing-masing kalau engga kalian gak bakalan dapat makan malem hari ini"

Kak Tania, Kak Tika, dan Kak Tina Langsung pergi ke kamar masing-masing. Syukurlah Ibu datang kalau tidak Aku bisa ngompol gara-gara di gelitikin mereka. 

**

Hari ini Aku semangat pergi kesekolah Aku tidak sabar untuk berlatih volly. Rasanya Aku hanya menunggu jam pulang sekolah. Akhirnya lonceng pulanh sekolahpun berbunyi. Ketika Aku sedang berlatih volly bersama teman yang lainnya tiba-tiba Pak Agus guru olahraga kami memberitahu bahwa minggu depan Aku dan Timku akan bertanding dengan sekolah lain. Aku ditunjuk sebagai Kapten Tim. Aku sangat senang sekali pertandingan seperti ini sudah Aku tunggu-tunggu sejak awal Aku mulai bergabung dengan Tim volly. 

Lihat selengkapnya