Kenangan Seribu Tahun

Xiao Aily
Chapter #13

#13 Nirmala

Bayu masih tidak mengerti mengapa tiba tiba nirmala menitipkan barang berharganya.

Namun bukan itu yang membuatnya gelisah. Perkataan mengenai bagaimana dia bisa kembali ke asalnya, membuat Bayu mengingat satu hal yang sempat dilupakannya.

Bayu bergegas berlari ke kamarnya, mengambil sebuah buku yang minggu lalu pernah dibelinya. Bodohnya dia hal sepenting itu bisa dia lupakan. Buku yang mahal itu bahkan masih belum di buka nya sama sekali.

Segera dia ambil dan baca buku itu dengan seksama. Untungnya buku itu bertuliskan bahasa jawa. Dia sedikit mengerti bahasa jawa. Hanya saja banyak kata yang sangat asing. Seperti buku itu ditulis dari sumber awal bahasa asing atau teejemahan dari bahasa asing.

Apakah dari bahasa inggris, pikirnya.

Kemudian dia buka lipatan kertas bertinta ungu.

Benar benar seperti yang dia kenal.

Dia ambil secarik kertas lain di dalam sebuah buku. Diletakannya kedua kertas itu berdampingan. Gambar dan simbolnya sangat mirip. Beberapa memang berbeda, dan keterangan detail yang sedikit lebih lengkap di kertas miliknya namun tidak ada judul nya sama sekali. Berbeda dengan kertas yang satunya. Tidak ada detail keterangan namun di sana tertulis jelas apa gambar itu sebenarnya.

Jika diartikan judulnya adalah "simbol dan ritual pemanggilan setan"

"Setan??"

Dia menyadari sesuatu.

Beberapa bulan lalu dia mempraktekan ilmu ini di tengah hutan di samping tebing yang curam. disana ada sebuah pondok.

Saat itu dia hanya membawa secarik kertas itu. Penasaran dengan apa yang bisa di buatnya.

Sebuah simbol formasi dilukis di lantai dengan menggunakan darah ayam hitam, beberapa sesajian di letakan di tengahnya. dia mengganti beberapa simbol karena sudah tidak jelas tertulis dalam kertas itu.

Bayu orang yang cerdas, cepat memahami sesuatu. Apalagi hal yang membuatnya tertarik, dia selalu langsung mempraktekannya.

Hanya saja hal semacam ini entah apa yang ingin dia ketahui.

Dia merapal mantra yang setengah tertulis dalam kertas itu dan menambahkan sesuai dengan keinginannya. Tidak secara asal. Hanya saja dia sudah memikirkan sebelumnya yang sangat cocok dan tepat untuk mengganti mantra yang hilang itu.

Beberapa saat tidak terjadi apa apa, lalu kemudian dia seperti mendengar sesuatu, Menggema didalam ruangan itu menusuk ke telinganya. Isi kepalanya penuh dengan suara itu.

Suara seorang perempuan, menangis, marah, putus asa. Satu kata yang selalu dia ingat dari raungan itu "tolong, bawa aku pergi dari sini" kalimat itu membuatnya membuka mata, seketika dia berdiri dari tempatnya,engambil sebuah pisau yang sedari tadii tergeletak disampingnya. Naas. Dia tidak sengaja memegang mata pisaunya. Membuat tangannya meneteskan banyak darah. Situasi menjadi sangat hening. Namun setelah itu tidak terjadi apa apa lagi. Mungkin itu hanya halusinasinya pikirnya.

Tanpa sadar tagannya yg terluka meneteskan darah mengenai formasi itu. Simbolnya menjadi tidak sempurna karena darahnya.

Hari sudah petang. Karena tidak ada yang terjadi. Dia meninggalkan semua itu dan pergi pulang.

Melihat kedua kertas itu, membuatnya bertanya tanya. Apakah ada setan yang terpanggil. Atau ada hubungannya dengan banyaknya warga yang hilang?

Tapi saat itu tidak ada apapun terjadi. Hanya beberapa suara menggema d kepalanya.

Tapi dia masih penasaran. Jika pemanggilan nya berhasil, apakah dia bahkan yang memanggil Nirmala?

Waktunya sangat pas saat itu. begitu Bayu pulang, pada malam harinya kakek Sapta menemukan Nirmala. Apakah bukan kebetulan?

Tapi yang tertulis disana adalah pemanggilan setan. Apakah Nirmala termasuk golongan setan. Tapi selama mereka bersama. Nirmala adalah manusia biasa. Apakah ada pengaruh dari simbol dan mantra yang dia rubah?

Bisa jadi seperti itu?

Semua berputar di kepalanya menjadikannya memiliki berjuta pertanyaan yang masih misterius.

Bayu menatap kantung kecil itu lekat lekat. dan lalu mengalungkannya di lehernya dia sudah berjannji akan menjaganya.

***

[Hari kunjungan keluarga Wijaya menjenguk Ayu]

Bayu, Tuan Wijaya dan Haris datang mengunjungi Ayu, pemilik toko herbal memberikan cuma cuma semua herbalnya untuk di bawa kepada Ayu. Ayu akan sangat membutuhkannya.

Sesampainya di sana. Bayu, Haris dan Nirmala menemui Ayu. Sementara para orang dewasa berbincang pembicaraan yang serius.

Ayu terlihat sangat sakit.

Bayu mencoba untuk memeriksanya. Tapi memang gejala yang terlihat hanyalah seperti anemia biasa. Tidak ada yang lain. Dia tidak punya riwayat sakit apapun. Bayu dan Haris sangat khawatir.

Sementara Haris berbincang dengan Ayu. Bayu bertanya pada Nirmal beberapa hal. mereka berdiri di balik pintu.

Nirmala terlihat sangat gelisah dan sangat cemas. Tentu saja. Dia sudah dekat dengan Ayu.

Bayu "Ada apa, kau terlihat gelisah"

Lihat selengkapnya