Pagi yang cerah menyambut hari pertama semester baru di sekolah. Suara tawa dan obrolan siswa memenuhi lorong-lorong, dan Bagas berjalan menuju kelas bersama Dimas, sahabatnya sejak kecil. Di pintu kelas, mereka bertemu dengan Fira dan Lila yang sudah menunggu sambil bercanda dan tertawa.
“Bagas, telat terus nih!” Fira menegur dengan nada menggoda. Senyum di wajahnya membuat Bagas hanya bisa mengangkat bahu sambil tertawa.
“Kalau nggak telat, bukan Bagas namanya,” tambah Lila, ikut tertawa kecil.
Bagas tersenyum lebar, “Halah, kalian ini ribut amat. Gimana liburannya? Pasti seru, kan?”
Fira menatapnya dengan mata berbinar, “Ya dong! Aku dan Lila sempat jalan-jalan ke pantai. Tapi sayangnya kamu sama Dimas nggak ikut.”
Dimas, yang berdiri di sebelah Bagas, tertawa pelan. “Ya, kami berdua nggak ada yang ngundang, kok,” candanya.
Mereka semua tertawa bersama, menghangatkan suasana pagi itu. Meski mereka memiliki karakter yang berbeda, persahabatan antara Bagas, Fira, Lila, dan Dimas sangat erat. Bagas yang pendiam namun humoris, Dimas yang selalu jadi penggerak, Fira yang ceria dan penuh perhatian, serta Lila yang tenang namun hangat. Kombinasi yang membuat mereka serasi dan saling melengkapi.
Di dalam kelas, mereka duduk berdekatan, dan sepanjang pelajaran, Fira dan Lila terus mengobrol ringan sambil sesekali menggoda Bagas. Bagi Bagas, hari-hari di sekolah selalu lebih berwarna dengan kehadiran Fira dan Lila yang penuh semangat. Terkadang, Dimas yang lebih suka diam juga ikut menimpali candaan mereka.